CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

BTN Minta Tambahan Penempatan Dana Pemerintah, Purbaya Bilang Begini


Kamis, 20 November 2025 / 18:45 WIB
BTN Minta Tambahan Penempatan Dana Pemerintah, Purbaya Bilang Begini
ILUSTRASI. APBN RI Defisit-Menteri Keuangan Republik Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) saat jumpa pers APBNKita di Jakarta, Kamis (20/11/2025). Kementerian Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tercatat defisit Rp479,7 triliun per akhir Oktober 2025 atau 2,02% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/11/2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mempertanyakan permintaan tambahan penempatan dana pemerintah oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Pasalnya, hingga saat ini BTN belum mengajukan surat permohonan resmi, dan serapan dana penempatan sebelumnya masih jauh di bawah bank-bank lain.

Purbaya membeberkan bahwa dari penempatan dana pemerintah tahap pertama sebesar Rp 55 triliun, tingkat penyaluran BTN masih berada di posisi paling rendah.

“Mandiri sudah 100% disalurkan, BRI 100%, BNI 68%, BTN baru 41%, kenapa mereka minta lagi ya? Aneh juga,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (20/11/2025).

Baca Juga: Penyaluran Bansos Sudah Capai Rp 147,2 Triliun, 98,6% dari Target

Ia menegaskan tambahan penempatan dana hanya dapat dipertimbangkan setelah permohonan resmi BTN masuk dan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerjanya.

“Ya sudah, titip ya ke BTN, bilang kalau suratnya sudah jadi nanti kita kasih,” ucapnya.

Likuiditas Melemah, Pemerintah Tambah Penempatan Dana Rp 76 Triliun

Purbaya menjelaskan pemerintah terus memantau kondisi likuiditas di sistem keuangan, termasuk pertumbuhan uang primer (M0) yang melambat. Pada Oktober 2025, base money tumbuh 7,7%, turun dari posisi September yang mencapai 13,3%.

Melihat perlambatan tersebut, pemerintah kembali menempatkan dana sebesar Rp 76 triliun pada perbankan pada Jumat pekan lalu. Dana tersebut disalurkan ke Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp 25 triliun, sementara Bank DKI menerima Rp 1 triliun.

“BTN belum kita salurkan karena suratnya belum sampai, dia baru mau akan kelihatannya,” kata Purbaya.

Penempatan dana dilakukan dalam rangka menjaga likuiditas dan mendukung transmisi penurunan suku bunga kredit ke masyarakat.

Baca Juga: Kemenkeu Masih Kaji Soal Keputusan Kenaikan Gaji ASN pada 2026

Terpisah, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan tengah menyusun surat permohonan tambahan penempatan dana pemerintah.

Nixon menyebut, dari penempatan dana sebelumnya yang sebesar Rp 25 triliun, sudah habis tersalurkan, dimana sekitar 70% dana tersebut disalurkan untuk pembiayaan perumahan, sementara sisanya diarahkan ke segmen lain yang terkait bisnis BTN.

Untuk itu, pihaknya berencana mengajukan tambahan likuiditas sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun untuk memperkuat penyaluran kredit, terutama ke sektor perumahan.

“Kami lagi ingin mengajukan surat, tetapi belum tahu disetujui atau tidak disetujui, namanya usaha kan boleh saja,” ujar Nixon, Selasa (18/11/2025).

Selanjutnya: Warna Keberuntungan Zodiak di Tahun 2026 dan Maknanya, Cari Tahu yuk

Menarik Dibaca: Warna Keberuntungan Zodiak di Tahun 2026 dan Maknanya, Cari Tahu yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×