Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan membangun pabrik pakan untuk mendukung peternakan terintegrasi dari hulu ke hilir.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pada tahap awal ini pemerintah berencana membangun pabrik pakan di 12 titik dan dilanjutkan 18 titik di tahap kedua.
"Anggarannya Rp20 triliun. Sekali lagi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil. Jadi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil," kata Amran di Istana Kepresidenan, Kamis (20/11/2025).
Anggaran ini bagian dari investasi BPI Danantara untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG).
Baca Juga: Amran Buka Suara Soal Rangkap Jabatan Mentan dan Kepala Bapanas
Lebih lanjut, selain pabrik pakan, Amran menyebut pemerintah berencana memproduksi Day Old Chick (DOC) atau anak ayam untuk peternak rakyat.
Menurutnya, pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi penetapan Harga Pokok Penjualan (HPP) ayam maupun telur untuk menjaga harga di tingkat peternak maupun konsumen.
"Kemudian ada nanti Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pakan. Sehingga harga tidak jauh berfluktuasi," ujar Amran.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menyiapkan anggaran Rp20 triliun untuk mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).
Anggaran ini digunakan untuk membiayai para peternak ayam pedaging dan petelur di seluruh Indonesia.
"Jadi, anggaran sebesar Rp20 triliun itu untuk membiayai para peternak, bukan Danantara yang membangun peternakan sendiri," kata Wakil Kepala BGN Nanik Sudarti Deyang dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Menteri Amran Sebut Kopdes Merah Putih Bisa Pangkas Rantai Pasok Pangan
Nanik menjelaskan proyek ini dirancang sebagai ekosistem terintegrasi yang akan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di hulu dan peternakan kecil di hilir. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga telur dan ayam.
Menurut Nanik, Danantara akan membiayai para peternak ayam petelur dan pedaging untuk memastikan agar kebutuhan telur dan daging ayam untuk program MBG bisa terpenuhi. Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat mencegah lonjakan harga yang menyebabkan inflasi.
Danantara, lanjut Nanik, saat ini tengah mengkaji rencana ini secara mendalam sebelum memutuskan pelaksanaan proyek. Nanik menyebut berdasarkan informasi dari Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria, infrastruktur, lokasi, dan jadwal pembangunan masih dalam tahap studi.
Selanjutnya: Tekanan Belum Reda, Rupiah Diproyeksi Melemah Terbatas, Kamis (21/11)
Menarik Dibaca: Hasil Australian Open 2025, Sembilan Wakil Indonesia Melenggang ke Perempat Final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













