Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan, kebijakan ekonomi hijau mampu ciptakan lapangan kerja baru hingga 10 kali lipat.
Menurutnya, ini disebabkan oleh sektor padat karya yang mengedepankan energi baru terbarukan, efisiensi energi daur ulang, ketimbang sektor-sektor konvensional.
“Ke depan lapangan kerja hijau atau greenjobs akan tumbuh kurang lebih 7 sampai 10 kali lipat, lebih besar dibandingkan invest secara konvensional,” ujarnya dalam Lestari Summit 2024, di Jakarta, Rabu (21/8).
Di samping itu, kata Vivi, di tahun 2060 diprediksi 1,8 juta sampai 2,2 juta lapangan kerja bertambah. Ini dihasilkan dari intervensi pada sektor energi terbarukan, teknologi kendaraan listrik (EV), efisiensi energi, pemanfaatan lahan dan peningkatan pengelolaan limbah.
Baca Juga: Pupuk Indonesia dan Perusahaan Jepang Kembangkan Amonia Hijau Hybrid
Vivi menjelaskan, pemerintah sudah banyak melakukan upaya dalam mendukung ekonomi hijau ini melalui investasi yang berfokus pada proyek dengan komitmen untuk melestarikan sumber daya alam (green investment).
“Misalnya membuat taksonomi hijau, taksonomi berkelanjutan dan banyak instrumen-instrumen supaya kita membangun ekosistem yang lebih hijau ini,” jelas dia.
Vivi mengungkapkan, greenjobs sendiri merupakan upaya menghasilkan produk atau lapangan kerja di bidang usaha yang menerapkan proses produksi ramah lingkungkan.
Dia menyebutkan, faktor-faktor yang memperlihatkan proses produksi ramah lingkungan di antaranya meningkatkan efisiensi konsumsi energi dan bahan baku, membatasi emisi gas rumah kaca, mengurangi sampah dan limbah, melindungi dan merestorasi ekosistem, serta mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News