CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Efek Injeksi Rp 200 Triliun Belum Terlihat, Menkeu Tambah Rp 76 Triliun ke Perbankan


Kamis, 20 November 2025 / 19:51 WIB
Efek Injeksi Rp 200 Triliun Belum Terlihat, Menkeu Tambah Rp 76 Triliun ke Perbankan
ILUSTRASI. Menkeu Purbaya jelaskan injeksi dana Rp 76 triliun ke bank Himbara akan mendorong kredit perbankan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/11/2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa langkah pemerintah menginjeksi likuiditas melalui penempatan dana sebesar Rp 200 triliun ke bank-bank Himbara pada 12 September 2025 memang belum memberikan dampak signifikan ke kredit perbankan pada awal kuartal IV-2025. 

Meski begitu, Purbaya kembali menambah penempatan dana Rp 76 triliun pada 10 November 2025. Maklum laju penyaluran kredit perbankan masih melambat pada Oktober 2025, yakni hanya tumbuh sebesar 7,36% secara tahunan (yoy), turun dari posisi September yang tumbuh 7,70% yoy. Purbaya menyebut perlambatan ini turut dipengaruhi oleh moderasi pertumbuhan likuiditas di perbankan.

“Kita lihat kan tadinya base money (uang primernaik, agak turun sedikit. Karena uangnya pertumbuhannya melambat juga, dari 13% turun ke 7%. Makanya saya injeksi lagi Rp 76 triliun tadi untuk mendorong lagi,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita Edisi November 2025, Kamis (20/11).

Baca Juga: Kemenkeu Menambah Lagi Penempatan Dana Rp 76 Triliun ke Perbankan

Ia menjelaskan fenomena pelemahan pertumbuhan kredit ini sudah terlihat sejak beberapa bulan terakhir. Meski demikian, Purbaya tetap optimistis tren kredit akan menguat kembali seiring perbaikan aktivitas ekonomi nasional.

“Kalau kita lihat, ekonomi sudah mulai kelihatan di mana-mana. Jadi harusnya ke depan akan semakin kuat pertumbuhannya. Tapi mayoritas likuiditas yang kita dorong sudah diserap, sudah dicairkan, tapi pertumbuhannya cuma segitu,” katanya.

Purbaya juga memberikan penjelasan mengenai proses penggandaan uang (money multiplier) yang terjadi ketika bank menyalurkan kredit. Menurutnya, dana yang dipinjam oleh nasabah pada akhirnya akan kembali masuk ke sistem perbankan, sehingga meningkatkan kapasitas bank untuk menyalurkan kredit berikutnya.

“Kalau orang pinjam uang di bank, dibelanjakan. Uangnya taruh di mana lagi? Di bank. Itu namanya proses penciptaan penggandaan uang. Jadi uang enggak hilang, akan makin banyak, makin banyak,” jelasnya.

Baca Juga: Purbaya Kembali Tempatkan Dana Rp 76 Triliun di Himbara dan Bank DKI, Apa Tujuannya?

Ia menambahkan, dana yang diterima perusahaan dari kredit pada umumnya disimpan kembali di perbankan, misalnya sebagai deposito, sehingga memperbesar likuiditas bank untuk penyaluran kredit lanjutan.

Dengan tambahan injeksi Rp 76 triliun pada 10 November yang dilakukan pemerintah, Purbaya memperkirakan dampak yang lebih kuat terhadap pertumbuhan kredit akan mulai terlihat pada Desember 2025, dan berpotensi mendekati dua digit pada Januari 2026.

“Desember nanti saya pikir sudah kelihatan impact-nya yang lebih signifikan dari uang yang saya injeksi kemarin. Januari mungkin mendekati double digit,” pungkasnya.

Selanjutnya: Presiden Prabowo Resmikan Rumah Sakit KEI di Solo, Proyek Modern Garapan Adhi Karya

Menarik Dibaca: Hasil Australian Open 2025, Sembilan Wakil Indonesia Melenggang ke Perempat Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×