kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Atasi konflik tanah, Menteri Agraria gandeng BIG


Kamis, 13 November 2014 / 23:12 WIB
Atasi konflik tanah, Menteri Agraria gandeng BIG
ILUSTRASI. Selain membantu proses penurunan berat badan, ternyata ada beragam manfaat lain dari rutin melakukan olahraga kardio bagi kesehatan. ?Gorodetskaya - stock.adobe.com


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

BOGOR. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan akan menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mengatasi konflik-konflik pertanahan. Menurut Ferry, teknolgi yang dimiliki oleh BIG mampu mendukung kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang menjadi lebih cepat, efektif, dan akurat. 

"Dari kunjungan ini, kami tidak punya keraguan sedikit pun kepada BIG. Dengan teknologi yang dimiliki, paling tidak apa yang menjadi tugas dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam era pemerintahan Jokowi-JK akan sangat terbantu dalam mengatasi persoalan-persoalan di bidang pertanahan," ujar Ferry, di kantor Badan Informasi Geospasial, Kamis (13/11/2014). 

Politisi Partai Nasdem itu juga menambahkan, dirinya saat ini tengah mencari cara untuk mengatasi konflik pertanahan. Ia berharap agar tanah tak lagi menjadi penyebab konflik antar-individu atau kelompok. 

"Dengan bantuan informasi geospasial, akan membantu tugas pengambil keputusan sekaligus sebagai dasar pembangunan wilayah. Tanpa informasi geospasial, dapat dipastikan hasil rencana pembangunan tak akan sesuai harapan," katanya. 

Lanjut Ferry, selama ini, konflik lahan terjadi akibat saling klaim dan tidak ada bukti yang valid. Dia mengaku, masalah konflik lahan bisa diselesaikan dengan One Map Policy yang diterapkan oleh BIG. 

"Teknologi canggih yang dimiliki Indonesia harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi," terangnya.(Ramdhan Triyadi Bempah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×