Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dipangkas Rp 81,3 triliun, sebagai tindaklanjut dari kebijakan efisiensi anggaran kementerian dan lembaga di tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyebut dengan kebijakan efifiensi ini, alokasi anggaran Kementerian PU hanya tersisa Rp 29,57 triliun dari sebelumnya dialokasikan sebesar Rp 110,95 triliun pada tahun 2025.
"Efisiensi anggaran Rp 81,3 trliun akan berdampak pada pencapaian target program prioritas Kementerian PU," kata Dody dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (6/2).
Baca Juga: Kementerian Pekerjaan Umum: Progres Fisik Pembangunan IKN Capai 87,9 %
Dody mengakui pemblokiran anggaran ini secara langsung akan berdampak pada beberapa proyek infrastruktur yang dikerjakan.
Beberapa proyek yang ikut terdampak diantaranya proyek sumber daya air dilakukan efisiensi sebesar Rp 27,72 triliun dan berdampak pada pembangunan 14 unit bendungan, 1 bangunan pengarah rukoh serta revitalisasi danau dan situ, pembangunan 9.550 ha dan rehabilitasi 29.000 ha.
Jaringan irigasi, pembangunan prasaranan air baku kap 1,25 m3/detik, pembangunan pengendali banjir 19 km, pengaman pantai 4,5 km, pengendali lahar dan sedimen, operasi dan pemeliharaan (OP) infrastruktur Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3GAI) 12.000 lokasi dan pengadaan tanah.
Selanjutnya, proyek Bina Marga ada efisiensi sebesar Rp 24,83 triliun dan berdampak langsung pada proyek pembangunan jalan 57 km.
Serta peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan 1.102 km jalan, pembangunan dan duplikasi jembatan 5.841 m, jembatan gantung dan preservasi jembatan 126.000 m, pembangunan flyover/underpass dan trowongan 94 m, pembangunan jalan bebas hambatan 7,36 km, preservasu rutin jalan 47.603 km, jembatan 563.402 meter dan padat karya 24.600 tenaga kerja.
Selain itu, proyek Cipta Karya ada efiensi sebesar Rp 7,75 triliun dengan proyek terdampak diantara lain pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 40 liter/detik, peruluasan SPAM 863 SD dan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) 600 lokasi.
Lalu, sistem pengelolaan air limbah 10.240 KK, persampahan 9.540 KK dan IBM sanimas 1.400 lokasi, Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK) 825 lokasi dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) 100 lokasi, pengembangan kawasan 118,5 ha.
Baca Juga: Ada Efisiensi, Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dipangkas Rp 81 Triliun
Kemudian, penataan kawasan pariwisata 3,0 ha, dan IBM Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) 900 lokasi, bangunan gedung 9 unit, penataan bangunan dan lingkungan di 13 kawasan.
Kemudian, pembangkasan ini juga berdampak pada proyek prasana strategis sebesar Rp 20,69 triliun yakni fungsi pendidikan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pendidikan pembangunan sekolah 9.300 unir dan madrasah 2.034 unit. Lalu, rehab serta renov perguruan tinggi dan keagamaan 9 unit, fungsi pemukiman untuk rehab, renov pasar 2 unit, prasarana olah raga 3 unit dan prasarana lainya 4 unit.
"Kami juga lakukan efisiensi terhadap dukungan maagemen dan dukungan lainya sebeasr Rp 390 miliar pada item dukungan layanan managemen, perencanaan, penguatan sumber daya manusia, pengawasan, pembinaan, konstruksi pembiayaan infrastruktur" ujar Dody.
Selanjutnya: Aspebindo Minta Bauran Batubara dalam RPP KEN Tidak Terlalu Dikurangi
Menarik Dibaca: 7 Tanaman Herbal Terbaik yang bisa Anda Tanam di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News