Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo terus mendorong percepatan program swasembada pangan melalui dukungan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) di seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) di seluruh Indonesia.
Dukungan infrastruktur dalam sektor pertanian untuk mengoptimalkan produksi pangan dalam negeri. Ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan swasembada pangan sebagai salah satu prioritas utama pemerintah.
Menteri Dody menekankan kepada seluruh BBWS/BWS yang ada di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada guna mempercepat capaian swasembada pangan.
Menurutnya, salah satu kesuksean program swasembada pangan adalah keterlibatan pro aktif balai-balai Kementerian PU. Karena ini sifatnya keterbatasan waktu, Ia meminta mengoptimalkan pekerjaan yang sifatnya ringan sambil mempersiapkan pekerjaan jangka panjangnya. Misalnya pekerjaan rehabilitasi irigasi dengan waktu kurang dari 30 hari tetapi memiliki dampak besar.
Baca Juga: Meski Banyak Tantangan, Kadin Ungkap Peluang Perekonomian di 2025
Dody mengatakan dalam mendukung program swasembada pangan, Kementerian PU mengacu pada time line yang telah disepakati bersama antar Kementerian/lembaga terkait.
Hasil sinkronisasi bersama, khususnya dengan Kementerian Pertanian dan TNI didapatkan total penambahan luas tanam 2.087.602 Ha dari target 2.585.602 Ha. Meliputi bersumber irigasi seluas 537.855 Ha, optimalisasi lahan (OPLAH) seluas 665.485 Ha, dan pompanisasi seluas 884.261 Ha.
"Selanjutnya kita menyiapkan time line dari Januari sampai pertengahan 2025. Dari Kementerian PU menyiapkan bahwa memang air itu mengalir dengan volume yang tepat, dan dalam waktu yang tepat," ujar Dody usai memberikan arahan kepada seluruh BBWS/BWS terkait program Swasembada Pangan di Kantor Kementerian PU, Senin (30/12/2024).
Langkah-langkah telah dilakukan Kementerian PU bersama Kementerian Pertanian dan TNI AD untuk mewujudkan swasembada pangan. Salah satunya penyiapan tindak lanjut dengan menyusun rencana pekerjaan fisik. Seperti saluran, bangunan air, pintu air, pompa drainase, pengadaan pompa dan pipa (pompanisasi), serta rencana tanam padi dan pengadaan sarana prasarana produksi (saprodi).
Kementerian PU mengemban tugas mendukung optimalisasi lahan (Oplah) melalui normalisasi atau pemeliharaan saluran irigasi sepanjang 2.600 km, merehabilitasi bangunan atau pintu air sebanyak 2.490 unit, pengadaan dan pemasangan pompa drain 10 unit.
Baca Juga: Percepatan Swasembada Pangan, Menteri PU: Ada Penambahan Luas Tanam 2,08 juta Ha
Selanjutnya: Kinerja Solid, BTN Catat Kredit dan DPK Tumbuh per November 2024
Menarik Dibaca: 35 Twibbon Happy New Year 2025 untuk Rayakan Tahun Baru yang Meriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News