Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah tudingan sejumlah pihak yang meragukan angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12% pada kuartal II-2025.
Pasalnya realisasi tersebut meleset dari konsensus pasar yang berasal dari proyeksi 30 ekonom dihimpun Bloomberg, yakni berada di kisaran 4,6% - 4,8% yoy.
Ia menegaskan bahwa tidak ada permainan data dalam penyajian angka yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Mana ada,” tegas Airlangga saat menjawab pertanyaan media, Selasa (5/8/2025).
Baca Juga: Ekonom: Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 5,12% Tak Mencerminkan Kondisi Riil
Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,97%, yang menyumbang porsi terbesar terhadap PDB, yakni 54%. Selain itu, investasi juga tumbuh kuat sebesar 6,99%, terutama pada sektor capital goods seperti mesin-mesin industri dan logam yang berasal dari swasta.
Kemudian transaksi eceran juga meningkat, dimana uang elektronik naik 6,26%. Kemudian aktivita transaksi di marketplace tumbuh 7,5% secara kuartalan.
"Kemudian dari sgmen perjalanan akibat kita membuat kebijakan, baik itu pesawat, kereta api maupun jalan tol. Itu perjalanan wisatawan nusantara tumbuh 22,3%.
Wisatawan mancanegara tumbuh 23,32%. Kemudian year on year jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta. Dari Februari ke Februari itu ada sejumlah menekati 3,6 juta," jelas Airlangga.
Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,12% Pada Kuartal II, Menko Airlangga: Tertinggi di ASEAN dan G20
Airlangga juga menyebutkan bahwa pemulihan ekonomi tercermin dari penyerapan tenaga kerja, di mana dalam periode Februari 2024 hingga Februari 2025, tercipta hampir 3,6 juta lapangan kerja baru.
Selain itu, performa sejumlah perusahaan publik di sektor ritel juga menunjukkan perbaikan yang signifikan selama semester I-2025.
"Kita lihat aja perusahaan publik yang di sektor retail di semester I, itu salah satu yang merepresentasikan. Kan ada dari indeks keyakinan konsumen. Kemudian kenaikan dari transaksi. Transaksi digitalnya kan naik. Kalau tidak dipakai kan tidak naik," ungkapnya.
Ia juga merujuk pada data indeks keyakinan konsumen dan transaksi digital yang terus meningkat, sebagai indikator kuat bahwa daya beli masyarakat telah pulih.
Selanjutnya: Airlangga Sebut Konsumsi Masyarakat Bergeser ke Online, Transaksi Digital Meningkat
Menarik Dibaca: Move Luncurkan Kampanye Explore ASEAN, Ada Promo Menarik Penerbangan+Hotel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News