kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

BGN Beberkan Alasan Pemerintah Impor Food Tray untuk Program MBG


Selasa, 05 Agustus 2025 / 19:08 WIB
BGN Beberkan Alasan Pemerintah Impor Food Tray untuk Program MBG
ILUSTRASI. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menegaskan impor food tray untuk program makan bergizi gratis dilakukan bukan tanpa alasan. 

Hal ini merespon penolakan dari Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (ASPRADAM) dan Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (APMAKI) terkait impor yang dinilai tidak sejalan dengan semangat pemberdayaan industri nasional. 

Dadan menjelaskan sebelum MBG rilis, pemerintah telah meminta kepada asosiasi pengusaha peralatan dapur dan alat makan terkait kesiapan mereka mendukung program ini. 

"Dan kami kunjungan ke pabriknya untuk memproduksi tray dari 2024, dan mereka tidak melakukan karena mereka tidak percaya program ini akan jalan," kata Dadan di Jakarta, Selasa (5/8/2025). 

Baca Juga: Mendag: Impor Food Tray untuk Program MBG karena Kebutuhan Sangat Besar

Dadan mengatakan baru saat program berjalan mereka mulai memproduksi. Namun, kapasitas yang siap diproduksi di dalam negeri hanya mencapai 10 juta per bulan. Sementara BGN membutuhkan sebanyak 70 juta food tray hingga November mendatang. 

"Agustus, September, Oktober, November 4 bulan dan 4 x 10 kan 40 juta, terus 30 juta lagi kalau tidak mengimpor dari mana?," tanya Dadan. 

Dadan juga menegaskan pada tahun depan BGN sudah tidak lagi melakukan lelang untuk sarana dan prasaran termasuk lelang food tray. 

Dadan mengatakan seluruh infrastruktur dan sarana prasarana akan ditargetkan rampung pada tahun ini. Sehingga tahun depan, pihaknya hanya akan fokus pada peningkatan pelayanan. 

Baca Juga: Celios Ingatkan Potensi Risiko di Balik Relaksasi Impor Food Tray untuk Program MBG

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal APMAKI, Ali Chandrawan menyatakan bahwa asosiasi selama ini telah aktif merespons ajakan pemerintah, termasuk Presiden Prabowo dan Dewan Ekonomi Nasional agar produsen lokal berinvestasi dalam mendukung program MBG. 

"Dalam investasi pabrikan ini tidak satu perak dua perak, miliar-miliaran sampai sekitar Rp 300 miliar,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).

Ali menegaskan, anggota asosiasi memiliki kapasitas produksi tinggi dan siap memenuhi kebutuhan nasional. 

“Dari 25 perusahaan saja, kami bisa produksi hingga 10 juta food tray per bulan,” katanya. 

Sayangnya, pelonggaran aturan impor melalui Permendag No. 22 Tahun 2025 dinilai justru membuka kran impor secara luas dan mengancam kelangsungan industri lokal yang baru tumbuh.

Riko, pengurus asosiasi menambahkan, proyek ini sebelumnya memberikan dampak positif, termasuk serapan tenaga kerja. Namun, sejak wacana impor muncul, tren produksi melandai. 

“Harusnya ini jadi pemicu pertumbuhan industri dari hulu ke hilir, bukan malah dibebani oleh masuknya produk luar,” jelasnya.

Baca Juga: Bangun 1.052 Dapur Umum Makan Bergizi Gratis, BGN Siapkan Anggaran Rp 6 Triliun

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham Indosat (ISAT), Kinerja Turun di Semester I-2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok, Rabu 6 Agustus 2025: Keuangan dan Karier Leo Bersinar Terang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×