kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 22 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Proyek Infrastruktur Bakal Banyak Ngalir ke Swasta, Pengamat Bilang Begini


Minggu, 19 Januari 2025 / 15:49 WIB
Proyek Infrastruktur Bakal Banyak Ngalir ke Swasta, Pengamat Bilang Begini
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Pengamat Tata Kota menilai keinginan Prabowo untuk memberikan lebih banyak proyek infrastruktur ke swasta, bakal menimbulkan persoalan lainnya.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan bahwa keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan lebih banyak proyek infrastruktur ke pihak swasta, bakal menimbulkan persoalan lainnya.

Nirwono menyebut, bila proyek infrastruktur lebih banyak diberikan ke pihak swasta dikhawatirkan hanya bakal mencari proyek yang banyak mendatangkan keuntungan saja.

"Perlu dikaji ulang, karena kecenderungannya kalau pihak swasta mau berkontribusi akan mengambil daerah-daerah yang banyak dagingnya. Artinya yang menguntungkan bagi perusahaan swasta tersebut dalam tempo sesingkat-singkatnya," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (19/1).

Berikutnya yang menjadi catatan Nirwono, pihak swasta juga akan mendorong masuknya investor asing dalam mencari modal, setelah itu baru mencari proyek infrastruktur apa yang bakal digarap.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Targetkan Seksi 2 dan 3 Tol Serang Panimbang Beroperasi 2025

Menurutnya, ini juga yang mendorong konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) digencarkan kepada perusahaan BUMN dalam menjalankan proyek sebab pihak swasta tentunya memiliki perhitungan yang detail.

"Salah satu alasan kenapa kemarin itu dipilih BUMN, karena swasta pasti akan banyak perlindungan," terangnya.

Selanjutnya, kata Nirwono, pemerintahan Prabowo hanya berlangsung dalam 5 tahun ke depan, untuk itu pihak swasta pasti bakal mengejar keuntungan negara dalam waktu tersebut. Pasalnya, bila nanti pemerintahan berganti dikhawatirkan pertanggung jawaban akan proyek tersebut akan sulit dilakukan.

"Kalau tidak ada jaminan, ini 5 tahun kemudian pemerintahan ganti kebijakan, nanti yang menanggung rugi siapa? Ini yang seringkali menjadi kendala atau perhitungan swasta untuk berhati-hati masuk ke sektor infrastruktur," imbuhnya.

Lebih lanjut, Nirwono menambahkan, dengan pernyataan Presiden Prabowo untuk menggandeng pihak swasta dalam menggarap proyek infrastruktur tidak serta merta membuat semua perusahaan berbondong-bondong untuk turut serta.

"Mereka justru akan lebih hati-hati. Itu yang menurut saya, harus dipahami, tidak semudah itu mengajak swasta dalam pembangunan proyek infrastruktur," tandasnya.

Baca Juga: Prabowo Ingin Swasta Garap Proyek Infrastruktur, Apindo Beri Catatan Soal Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×