kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.330   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.174   31,13   0,44%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 816   3,34   0,41%
  • ISSI 225   1,43   0,64%
  • IDX30 426   2,51   0,59%
  • IDXHIDIV20 506   2,94   0,58%
  • IDX80 118   0,54   0,46%
  • IDXV30 120   0,81   0,68%
  • IDXQ30 140   0,62   0,44%

Wapres minta persatuan radio swasta ikut bantu program kemiskinan


Senin, 04 Juli 2011 / 13:36 WIB
ILUSTRASI. A nurse prepares Russia's 'Sputnik-V' vaccine against the coronavirus disease (COVID-19) for inoculation in a post-registration trials stage at a clinic in Moscow, Russia September 17, 2020. REUTERS/Tatyana Makeyeva/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Boediono meminta Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) untuk ikut membantu program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan.

"Kita sebagai organisasi penyiaran yang mempunyai anggota hampir seribu di seluruh Indonesia, bisa langsung menjemput bola untuk program pemerintah mengatasi kemiskinan," kata Ketua Umum Pengurus Pusat PRSSNI Rohmad Hadiwijoyo, seusai bertemu Boediono di kantor Wapres, Senin (4/7).

Rohmad menjelaskan, Boediono mengaku sangat prihatin mengenai angka kemiskinan. Seperti yang diketahui, data Badan Pusat Statistika (BPS) per Maret 2011 menunjukkan, jumlah penduduk miskin sebesar 30,02 juta orang atau 12,49% dari total seluruh penduduk Indonesia.

Jika dibandingkan data Maret 2010, di mana penduduk miskin adalah 31,02 juta orang atau 13,33%, maka terjadi penurunan 1 juta orang dalam setahun. Penurunan jumlah penduduk miskin 2011 dinilai melambat jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Dimana tahun 2010 berhasil mengentaskan hingga 1,5 juta orang. Padahal pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih tinggi dari sebelumnya.

Menurut Rohmad, radio sebagai ujung tombak penyebaran informasi mempunyai peran strategi. Sebut saja seperti yang diutarakan Wapres bahwa penanggulangan kemiskinan dapat dimulai dari keluarga. "Banyak program pemerintah yang bisa kita terjemahkan," katanya.

Terlepas hal tersebut, PRSSNI meminta pemerintah memberikan dukungannya untuk perkembangan radio swasta nasional. Jika dibandingkan negara-negara lain, pertumbuhan radio swasta di Indonesia terbilang kecil hanya 1,7% pertahun. "Berbeda jika melihat pertumbuhan di Amerika yang mencapai 6% dan Filipina yang mencapai 7%," katanya.

Nah, untuk menunjang kemajuan radio swasta PRSSNI memberikan usulan semacam program promosi wisata contohnya wonderful Indonesia. "Wisata Indonesia butuh promosi mendatangkan wisatawan sehingga gaungnya bisa lebih besar," katanya.

Terkait usulan tersebut, Wapres berjanji bakal menindaklanjuti. "Wapres akan follow up dengan tim untuk membantu kita memberi sarana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×