kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penurunan angka kemiskinan di Indonesia melambat


Senin, 04 Juli 2011 / 10:34 WIB
Penurunan angka kemiskinan di Indonesia melambat
ILUSTRASI. Pekerja mengambil gambar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 deng


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anggota Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel menilai, telah terjadi pelambatan penurunan angka kemiskinan di Indonesia.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Per Maret 2011, jumlah penduduk miskin sebesar 30,02 juta orang atau 12,49% dari total seluruh penduduk Indonesia. Jika dibandingkan data Maret 2010, di mana penduduk miskin adalah 31,02 juta orang atau 13,33%, maka terjadi penurunan 1 juta orang dalam setahun.

“Penurunan jumlah penduduk miskin 2011 melambat jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang berhasil mengentaskan hingga 1,5 juta orang. Padahal pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi dari sebelumnya," katanya Senin (4/7).

Menurutnya angka 30,02 juta yang berada dibawah garis kemiskinan adalah jumlah yang masih sangat besar. Ini belum ditambahkan dengan yang sedikit di atas garis kemiskinan atau near poor yang bisa mencapai jumlah yang sama.

Tahun sebelumnya, jumlah warga yang tergolong near poor mencapai 29,38 juta. Near poor ini menurut BPS ukurannya adalah 1,2 kali dari garis kemiskinan.

"Maka jika garis kemiskinan Maret 2011 adalah Rp 233.740 pengeluaran per kapita perbulan, maka golongan near poor ini yang pengeluaran per kapita perbulannya di bawah Rp 280.488 atau masih dibawah Rp 10.000 per hari," jelasnya.

Jadi, total penduduk yang pengeluaranya di bawah Rp 10.000 per hari masih sekitar 60 juta penduduk. Kemal menegaskan, mereka juga sangat rentan dan tentunya masih jauh dari sejahtera. "Kita butuh kebijakan yang lebih progresif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×