Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
Airlangga pun memastikan peserta yang akan dipilih sudah disesuaikan dengan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, BP Jamsostek, hingga sektor lainnya mulai dari pariwisata industri, UMKM dan Koperasi. Bahkan data lewat pendaftaran yang masuk pun akan diperiksa dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dana yang diberikan dalam kartu pra kerja ini senilai Rp 3,55 juta. Menurut Airlangga, bantuan ini tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta tetapi juga untuk meringankan beban biaya hidup masyarakat. "Dengan kata lain kartu pra kerja ini juga menjadi instrumen untuk menyalurkan bantuan sosial atau jaring pengaman sosial," kata Airlangga.
Bila dirinci, dana yang diberikan tersebut terdiri dari bantuan pelatihan dan insentif. Dana pelatihan sebesar Rp 1 juta untuk 1 pelatihan atau lebih, dimana dana ini diberikan hanya 1 kali. Sementara untuk insentif yang diberi sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan atau total Rp 2,4 juta, ada juga insentif yang diberikan setelah pengisian survei evaluasi yakni sebesar Rp 50.000, dimana ada 3 survei yang diberikan, sehingga totalnya Rp 150.000 per peserta.
Airlangga menambahkan, dana dari program ini akan ditransfer melalui rekening bank atau e-wallet yang dimiliki oleh peserta. Namun, dia juga mengatakan bantuan pelatihan yang diberikan akan hangus bila dalam 30 hari peserta yang telah ditetapkan sebagai penerima belum menggunakan kartu pra kerja untuk pelatihan pertama.
Baca Juga: Jokowi putuskan beri bansos Rp 600.000 per bulan, ini yang berhak menerima
"Artinya sesudah mendapatkan notifikasi atau penetapan sebagai penerima tetapi dalam 30 hari tidak digunakan maka kartu akan hangus atau tidak dilanjutkan," terang Airlangga.
Lebih lanjut, setelah pendaftaran gelombang I program ini ditutup pada Kamis (16/4), peserta gelombang I akan diberitahukan pada Jumat (17/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News