kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.354   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.830   35,47   0,52%
  • KOMPAS100 1.012   2,20   0,22%
  • LQ45 784   0,62   0,08%
  • ISSI 212   1,66   0,79%
  • IDX30 406   0,03   0,01%
  • IDXHIDIV20 491   -0,31   -0,06%
  • IDX80 114   0,25   0,22%
  • IDXV30 120   -0,25   -0,21%
  • IDXQ30 133   -0,10   -0,08%

Surplus Neraca Perdagangan RI Meningkat Jadi US$3,45 Miliar pada Januari 2025


Senin, 17 Februari 2025 / 11:46 WIB
Surplus Neraca Perdagangan RI Meningkat Jadi US$3,45 Miliar pada Januari 2025
ILUSTRASI. Surplus Perdagangan Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/01/2025). Aktivitas perdagangan Indonesia pada tahun 2024 mencatatkan surplus lima tahun berturut-turut. Surplus perdagangan pada 2024 mencapai USD 31,04 miliar, lebih rendah dibandingkan capaian 2023 sebesar USD 36,89 miliar. Kendati nilai surplus perdagangan mengalami penurunan, namun dari sisi volume perdagangan (baik ekspor maupun impor) menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/01/2025


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Januari 2025 mencapai US$3,45 miliar.

Angka ini naik sebesar US$1,21 miliar secara bulanan dan meningkat US$1,45 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Impor Indonesia Pada Januari Turun 15% Jadi US$ 18 Miliar

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Surplus pada Januari 2025 ini ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/2).

Surplus neraca perdagangan komoditas nonmigas tercatat sebesar US$4,88 miliar, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar US$4 miliar.

Surplus terbesar berasal dari komoditas bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

Sebaliknya, neraca perdagangan komoditas migas mengalami defisit sebesar US$1,43 miliar. Defisit ini terutama disebabkan oleh impor minyak mentah dan hasil minyak.

Meski demikian, defisit neraca perdagangan migas ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,78 miliar.

Baca Juga: Kinerja Ekspor RI Merosot Jadi US$ 21,45 Miliar Pada Januari 2025

Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2024 masih mencatat surplus, didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor.

Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar US$21,45 miliar, turun 8,54% (mtm) dari bulan sebelumnya yang mencapai US$23,46 miliar.

Sementara itu, kinerja impor Indonesia pada Januari 2025 mencapai US$18 miliar, turun 15,18% (mtm) dibandingkan Desember 2024 yang mencapai US$21,22 miliar.

Selanjutnya: 10 Ciri-ciri Kadar Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Menarik Dibaca: 10 Ciri-ciri Kadar Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×