Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan hanya mencapai US$ 3 miliar pada Desember 2024, lebih rendah dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,42 miliar.
Kepala Ekonom BCA David Sumual menyampaikan, proyeksi tersebut berasal dari kinerja ekspor yang diperkirakan hanya tumbuh 7,6% year on year (YoY), lebih rendah dari periode sebelumnya yang tumbuh 9,12% YoY.
Sementara kinerja impor diperkirakan tumbuh 10,4% YoY, meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 0,01% YoY.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan RI akan Dihadapkan Tantangan Kebijakan Tarif Trump
“Sehingga perkiraan neraca dagang sebesar (Desember 2024) US$ 3,0 miliar,” tutur David kepada Kontan, Senin (13/1).
David menyebut, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2024 melambat dikarenakan dari sisi harga komoditas relatif melambat, baik untuk ekspor maupun impor.
“Namun, untuk bulan Desember ada faktor musiman sehingga secara nominal ekspor dan impor cenderung tinggi, terutama untuk impor,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, surplus neraca perdagangan sepanjang 2024 diramal mencapai US$ 31.9 miliar, lebih rendah dari 2023 yang mencapai US$ 36,93 miliar.
Baca Juga: Ekonomi Domestik Solid, Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan Terbatas di Pekan Ini
Melambatnya kinerja surplus neraca perdagangan juga diramal berlanjut hingga 2025, yang diproyeksikan hanya akan mencapai US$ 26,2 miliar.
David menyampaikan, perlambatan tersebut imbas adanya ekspektasi perlambatan baik untuk ekspor dan impor yang disebabkan terutama karena harga komoditas melemah.
“Ditambah lagi, outlook permintaan dari negara-negara tujuan ekspor Indonesia seperti China tidak begitu baik,” tandasnya.
Selanjutnya: KPI & PIMD Kerja Sama Geber Pemasaran Produk Kilang Pertamina di Pasar Internasional
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 13-19 Januari 2025, Pop Mie Beli 2 Lebih Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News