Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendapat gelar kehormatan Honoris Causa, Doctor of Laws, oleh Australia National University (ANU), pada hari ini, Selasa (12/12).
Gelar tersebut diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras Menkeu yang luar biasa dalam pembangunan ekonomi baik di Indonesia maupun Internasional.
“Saya merasa sangat tersanjung atas penganugerahan gelar kehormatan bergengsi dari Australian National University (ANU) ini. Pengakuan Anda atas kontribusi saya merupakan sumber dorongan yang luar biasa, dan saya sangat berterima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya hari ini,” ungkap Menkeu dalam pidatonya, mengutip keterangan tertulis, Selasa (12/12).
Baca Juga: Menkeu Ungkap Kondisi Ekonomi RI di Tengah Fragmentasi dan Tensi Geopolitik Global
Sri Mulyani mengatakan bahwa penghargaan tersebut bukan semata-mata berasal dari pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan hasil kerja sama dan dedikasi semua pihak, termasuk lebih dari 78 ribu staf berdedikasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Saya mendapat kehormatan untuk mengabdi pada Indonesia, negara yang saya cintai tanpa henti dan tanpa syarat Jalan yang kita tempuh bersama sebagai sebuah bangsa penuh dengan tantangan, kemenangan, dan yang terpenting, komitmen teguh terhadap kesejahteraan ekonomi negara kita yang besar ini,” tuturnya.
Ia juga menceritakan perubahan besar dan transformasi ekonomi yang telah dialami Indonesia, mulai dari serangkaian krisis ekonomi dan pandemi, hingga cita-cita mewujudkan visi Indonesia emas tahun 2045.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Banyak Negara yang Pilih-Pilih Mana Lawan Mana Kawan
Menurutnya, ragam upaya pemerintah berupa rancangan dukungan fiskal yang baik di semua sektor, serta kolaborasi dan koordinasi yang erat dengan berbagai pihak merupakan cara Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global.
“Kepresidenan Indonesia di G20 pada tahun lalu dan kepemimpinan ASEAN pada tahun ini telah menjadi bukti penting kepemimpinan Indonesia yang kuat dalam mendorong hasil-hasil penting dan memperkuat kemitraan global, termasuk Kemitraan transisi energi dan dana pandemi,” ungkapnya.
Terakhir, bendahara keuangan negara ini juga menegaskan bahwa gelar kehormatan ini diterima dengan segenap kerendahan hati, namun di sisi lain memiliki tanggungjawab yang besar menyertainya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Global Kompleks, dari Perang Dagang Hingga Konflik Geopolitik
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ANU dan juga Departemen Keuangan Australia yang terus memberikan persahabatan dan kemitraan yang kuat kepada saya secara pribadi, serta kepada Indonesia. Semoga Indonesia terus berkembang dan semoga perjalanan kita bersama membawa kemakmuran, inklusivitas, dan pertumbuhan berkelanjutan,” tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News