CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Simak 4 langkah BI antisipasi inflasi ke depan


Selasa, 11 November 2014 / 17:19 WIB
Simak 4 langkah BI antisipasi inflasi ke depan
ILUSTRASI. A trader works on the trading floor at the New York Stock Exchange (NYSE) during the Federal Reserve. REUTERS/Andrew Kelly


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

BANDUNG. Bank Indonesia mewaspadai kemungkinan lonjakan inflasi dalam waktu dekat. Otoritas moneter ini melihat ada sejumlah risiko jangka pendek inflasi, pertama kenaikan harga BBM subsidi. Kedua, kenaikan upah minimum propinsi (UMP) 2015, dan ketiga, produksi pangan yang menurun akibat kekeringan.

Untuk mengantisipasi berbagai risiko inflasi tersebut, BI melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah. Koordinasi dilakukan bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menyiapkan langkah mitigasi mengatasi lonjakan inflasi setelah BBM naik.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ada empat langkah yang dipersiapkan BI. Pertama, mengatasi kuota BBM bersubsidi apabila habis. Bagaimana cara menangani kuota agar tetap sesuai hingga akhir tahun. Asal tahu saja, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 volume BBM ditetapkan 46 juta kiloliter (kl). 

Kedua, pengendalian tarif angkutan kota. Menurut Perry, pada kenaikan harga BBM tahun lalu, secara rata-rata nasional tarif angkutan dalam kota mengalami kenaikan tidak lebih dari 30%. "TPID lakukan koordinasi untuk antisipasi ini," ujar Perry dalam konferensi pers "Perekonomian Daerah: Perkembangan Terkini, Risiko, dan Tantangan ke Depan" di Bandung, Selasa (11/11).

Ketiga, memastikan pasokan dan distribusi pangan terjaga. Jika ada kenaikan harga pangan akibat harga BBM naik, yang perlu disiapkan adalah langkah-langkah operasi pasar ataupun penyediaan pangan.

Keempat, bagaimana mensukseskan transfer tunai melalui e-payment sebagai langkah kompensasi. "Untuk level nasional sudah dilakukan. Kalau dilakukan secara luas akan lebih membantu," kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×