Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Baca Juga: Pasien Covid-19 punya 4 tingkatan, ini gejala dan cara perawatannya
Jangan lupa banyak minum air matang dan bersih atau air mineral, agar tidak dehidrasi dan konsumsi hanya makanan bergizi seimbang.
“Siapkan oximeter untuk mencatat saturasi oksigen di tubuh, termometer untuk periksa suhu badan, dan kalau bisa alat pengukur tensi darah,” imbuh dr Reisa.
Kalau merasa fit, dr Reisa bilang, bawa alat olahraga ringan dan pastikan alat komunikasi seperti telepon genggam selalu siap pakai.
Hal ini penting karena selama 10 hari atau sesuai anjuran dokter yang mengawasi, tidak boleh bertemu langsung dengan siapapun termasuk anggota keluarga. Masa selesai isolasi diputuskan oleh dokter yang mengawasi bukan keputusan pribadi.
“Biasakan matahari masuk ke tempat isolasi dan berjemur minimal 30 menit setiap hari,” kata dr Reisa.
Baca Juga: Khawatir saja tidak cukup, semua harus bertindak seperti memakai masker dobel
dr Reisa mengatakan, jadwalkan konsultasi dengan dokter selama masa isoman, dokter bisa merujuk ke RS apabila timbul gejala berat. Hal ini adalah hal terakhir yang diinginkan.
“Insya Allah, apalagi kita sudah menerapkan langkah-langkah tadi, kondisi tubuh makin membaik, imunitas melawan dengan agresif serangan si virus, dan kita segera kembali negatif,” ujarnya.
Hanya, dr Reisa kembali mengingatkan, isolasi mandiri memang sepenuhnya dilakukan sendirian. tetapi, dukungan dari anggota keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan dokter lewat komunikasi virtual akan membantu sembuh dan pulih kembali.
“Ingat, isolasi boleh mandiri, sembuh tidak harus sendiri,” sebut dr Reisa.
Selanjutnya: Kasus harian Covid-19 naik, pemerintah percepat program vaksinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News