Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Plt Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengakui besaran belanja pemerintah pusat terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tren peningkatan terjadi sejak tahun 2009.
Dalam Rapat Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat, di Ruang Badan Anggaran DPR, Kamis (27/6), Askolani menjelaskan besaran belanja pemerintah pusat memang mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam data yang ia paparkan, realisasi belanja pemerintah pusat tahun 2009 sebesar Rp 628,8 triliun. Angka ini meningkat terus pada tahun 2010 sebesar Rp 697,4 triliun, tahun 2011 sebesar Rp 883,7 triliun, tahun 2012 sebesar Rp 1009,2 triliun.
"Terakhir dalam APBNP 2013, besaran belanja pemerintah pusat dipatok asumsi sebesar Rp 1196,8 triliun,"kata Askolani.
Dengan demikian, Askolani mengakui dalam 4 tahun terakhir sejak tahun 2009, realisasi belanja pemerintah pusat terus melonjak.
Pada prinsipnya, kata dia, belanja pemerintah pusat dilakukan untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien. Caranya, dengan menjaga pendapatan riil aparatur pemerintahan dan pensiunannya.
"Selain itu, belanja pemerintah pusat juga diupayakan agar dapat melanjutkan reformasi birokrasi dan mengendalikan belanja barang, terutama operasional dan perjalanan dinas," ujar Askolani.
Tak lupa, Askolani juga menekankan pentingnya realisasi belanja pemerintah pusat untuk mempercepat pelaksanaan program-program pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Oleh sebab itu, imbuh dia, belanja pemerintah pusat juga akan dialokasikan untuk meningkatkan anggaran infrastruktur dalam rangka mendukung MP3EI. "Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur pada enam koridor ekonomi, domestic connectivity, serta ketahanan energi dan ketahanan pangan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News