Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati akhir semester I-2018, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai setengah dari pagu yang ditargetkan pemerintah. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi PNBP hingga akhir Mei 2018 sebesar Rp 145 triliun atau 52,7% dari target.
Jumlah tersebut tumbuh 18,66% year on year (yoy). Akhir Mei tahun lalu, realisasi PNBP hanya mencapai Rp 122,2 triliun. Meski begitu, pertumbuhannya melambat dibanding realisasi PNBP Januari-April 2018 yang masih tumbuh 21,02% yoy.
Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, realisasi PNBP yang lebih tinggi tersebut masih dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan juga harga batubara.
Di sisi lain, "Realisasinya juga terpengaruh pelemahan nilai tukar rupiah," kata Askolani kepada Kontan.co.id, Minggu (10/6).
Untuk diketahui, rata-rata ICP tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. Pada Mei 2018 berdasarkan perhitungan formula ICP yang dirilis Tim Harga Minyak Indonesia, rata-rata ICP mencapai US$ 72,46 per barel, naik US$ 5,03 per barel dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 67,43 per barel.
Begitu juga dengan harga acuan batubara (HBA). Meski di Mei 2018, HBA ditetapkan sebesar US$ 89,53 per ton, turun US$ 5,22 dari HBA April 2018 sebesar US$ 94,75 per ton.
Selain itu, kurs rupiah cenderung melemah sejak Februari hingga Mei tahun ini. Bahkan di Mei, rupiah sempat menyentuh level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS).
Mariatul Aini, Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Direktorat Jenderal Anggaran Kemkeu menambahkan, secara terperinci, realisasi PNBP sumber daya alam (SDA) migas dan nonmigas masih mencatat kenaikan yang cukup tinggi. Untuk PNBP migas, realisasi hingga akhir Mei 2018 mencapai Rp 50,6 tiliun atau tumbuh 43,75% yoy.
"Realisasinya telah mencapai 62,98% dari target (dalam APBN 2018) Rp 80,3 triliun," kata Aini kepada Kontan.co.id, Jumat (8/6).
Sementara itu, realisasi PNBP SDA nonmigas sampai akhir bulan lalu mencapai Rp 14,25 triliun, tumbuh 31,94% yoy. Sama halnya dengan PNBP SDA migas, jumlah itu telah mencapai 61% dari yang ditargetkan sebesar Rp 23,3 triliun.
Target PNBP berpotensi melampaui target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 275 triliun. Hitungan Kemkeu, jika rata-rata ICP 2018 mencapai US$ 70 per barel dan rata-rata kurs rupiah mencapai Rp 13.800, realisasi PNBP diperkirakan akan mencapai Rp 352,8 triliun di akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News