kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Realisasi Belanja Subsidi Harus Tepat Sasaran, Sri Mulyani Beberkan Jurusnya


Kamis, 04 Januari 2024 / 06:15 WIB
Realisasi Belanja Subsidi Harus Tepat Sasaran, Sri Mulyani Beberkan Jurusnya
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tetap menggelontorkan subsidi untuk masyarakat. Namun, subsidi diberikan dengan tetap terukur dan hati-hati.  

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah terus berupaya agar subsidi yang digelontorkan tersebut benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan. 

Baca Juga: Anggaran Subsidi Energi untuk Tahun 2024 Cukup

Bendahara negara kemudian mengambil contoh, dalam hal penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg, pihaknya mewanti-wanti PT Pertamina untuk melakukan inovasi. 

“Kami minta Pertamina untuk melakukan langkah-langkah agar (subsidi) makin targeted (tepat sasaran). Makanya kita ihat ada pendataan untuk pengguna LPG 3 kg,” katanya, Selasa (2/1) di Jakarta. 

Sri Mulyani juga menambahkan, pemerintah menggunakan teknologi digital agar langkah yang ditempuh makin maksimal, seperti contohnya ada aplikasi MyPertamina untuk memantau siapa saja yang membeli BBM bersubsidi. 

Baca Juga: Dorong Subsidi LPG Lebih Tepat Sasaran, Ini Kata Sri Mulyani

Sedangkan untuk subsidi pupuk, pemerintah membagikan berdasarkan nama dan lokasi. Sehingga pemerintah tahu benar petani yang akan dibantu. 

Dengan perkembangan tersebut, Sri Mulyani pun mencatat realisasi sementara belanja subsidi pada tahun 2023 mencapai Rp 269,6 triliun.

Nilai tersebut naik 6,85% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 yang sebesar Rp 252,8 triliun. 

Baca Juga: Catat! Ini Sederet Aturan Baru Sri Mulyani yang Berlaku di 2024

Meski demikian, dari total realisasi belanja subsidi tersebut, Sri Mulyani menegaskan kalau realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp 164,3 triliun atau turun 4,4% dari tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×