kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sri Mulyani Beberkan Jurus Tarik Pendanaan untuk Bangun Infrastruktur


Kamis, 24 Agustus 2023 / 17:17 WIB
Sri Mulyani Beberkan Jurus Tarik Pendanaan untuk Bangun Infrastruktur
Menkeu Sri Mulyani bersama para menteri keuangan ASEAN dalam diskusi 'Innovative Infrastructure Financing: Key Enablers and Challenges' di Jakarta, Kamis (24/8/2023).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pembiayaan masih menjadi penyebab kesenjangan pembangunan infrastruktur.

Bagi Indonesia sendiri, pemerintah memiliki anggaran tersendiri yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. Hanya saja anggaran tersebut masih terbatas dan karena itu dibutuhkan keterlibatan swasta.

"Itu tidak akan cukup jika berdiri sendiri, masih perlu untuk menarik modal lebih," ujar Sri Mulyani dalam acara High Level Dialogue on Promoting Sustainable Infrastructure Development di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (24/8).

Menkeu mengatakan, untuk mendapatkan pembiayaan sangat bergantung pada seberapa menarik infrastrukturnya. Oleh karena itu, ketika pemerintah mengajak swasta untuk bergabung maka selera resikonya juga akan berbeda.

"Risiko masih menjadi tantangan utamanya," katanya.

Baca Juga: Sri Mulyani Bicara Kesenjangan Infrastruktur Dihadapan Menkeu ASEAN

Biasanya, pemerintah akan melakukan intervensi bukan dalam hal belanjanya. Melainkan bagaimana pemerintah bisa menyediakan dan membawa fasilitas pengembangan proyek kepada investor.

Menurutnya, salah satu skema yang digunakan oleh pemerintah adalah Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Lewat skema ini, swasta diajak berinvestasi ke proyek infrastruktur dan mendapatkan keuntungan.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program Fasilitas Pengembangan Proyek (Project Development Facility/PDF) di Indonesia kepada investor.

"Anda bahkan bisa menjamin sebagian risikonya sehingga proyek tersebut bisa menarik pihak swasta," kata Sri Mulyani.

Tidak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan instrumen pinjaman untuk mendapatkan pendanaan sebagai modal pengembangan infrastruktur. Misalnya saja dengan penerbitan green bond maupun sukuk.

"Ini adalah instrumen-instrumen di mana pihak swasta dalam bentuk lending, jadi kami meminjam ke mereka. Namun, kalau swasta ingin seleranya lebih tinggi, mereka lakukan ekuitas," imbuh Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×