Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tetap menggelontorkan subsidi untuk masyarakat. Namun, subsidi diberikan dengan tetap terukur dan hati-hati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah terus berupaya agar subsidi yang digelontorkan tersebut benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Anggaran Subsidi Energi untuk Tahun 2024 Cukup
Bendahara negara kemudian mengambil contoh. Dalam hal penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg, ia mewanti-wanti PT Pertamina untuk melakukan inovasi.
“Kami minta Pertamina untuk melakukan langkah-langkah agar (subsidi) makin targeted (tepat sasaran). Makanya kita ihat ada pendataan untuk pengguna LPG 3 kg,” katanya, Selasa (2/1) di Jakarta.
Sri Mulyani juga menambahkan, pemerintah menggunakan teknologi digital agar langkah yang ditempuh makin maksimal, seperti contohnya ada aplikasi MyPertamina untuk memantau siapa saja yang membeli BBM bersubsidi.
Baca Juga: Dorong Subsidi LPG Lebih Tepat Sasaran, Ini Kata Sri Mulyani
Sedangkan untuk subsidi pupuk, pemerintah membagikan berdasarkan nama dan lokasi. Sehingga pemerintah tahu benar petani yang akan dibantu.
Dengan perkembangan tersebut, Sri Mulyani pun mencatat realisasi sementara belanja subsidi pada tahun 2023 mencapai Rp 269,6 triliun.
Nilai tersebut naik 6,85% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 yang sebesar Rp 252,8 triliun.
Baca Juga: Catat! Ini Sederet Aturan Baru Sri Mulyani yang Berlaku di 2024
Meski demikian, dari total realisasi belanja subsidi tersebut, Sri Mulyani menegaskan kalau realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp 164,3 triliun atau turun 4,4% dari tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News