kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Prabowo Minta 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp 600 Triliun Rampung pada Akhir 2025


Kamis, 06 November 2025 / 19:32 WIB
Diperbarui Kamis, 06 November 2025 / 19:58 WIB
Prabowo Minta 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp 600 Triliun Rampung pada Akhir 2025
ILUSTRASI. Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD RI 2025 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (15/8/2025). Presiden Prabowo Subianto meminta percepatan 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi mencapai Rp 600 triliun.


Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto meminta percepatan 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi mencapai Rp 600 triliun. 

Permintaan ini disampaikan Prabowo kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/11/2025). 

“Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS (feasibility study), dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya,” ujar Bahlil usai ratas, Kamis. 

Bahlil berharap, seluruh proyek hilirisasi tersebut mulai memasuki kegiatan lapangan pada 2026 mendatang.

Dengan begitu, proyek itu akan memberikan dampak nyata terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga: Cadangan Devisa Diperkirakan Turun Hingga US$ 1,2 Miliar pada Oktober 2025

Dampak tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat kemandirian industri dalam negeri melalui substitusi impor.

"Dan di 2026 langsung bisa mulai pekerjaan di lapangan. Dengan percepatan 18 proyek bernilai hampir Rp 600 triliun ini, kita akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menghasilkan produk-produk substitusi impor,” katanya.

Kebutuhan energi nasional 

Selain membahas proyek-proyek besar tersebut, rapat juga menyoroti kebutuhan energi nasional, khususnya terkait produksi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG impor. 

Bahlil mengungkapkan, saat ini konsumsi LPG Indonesia mencapai sekitar 1,2 juta ton per tahun dan diperkirakan meningkat hingga 10 juta ton pada 2026. 

Oleh karena itu, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya mempercepat pembangunan industri energi dalam negeri. 

“Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan Cilegon, itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan, di 2026, itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri,” ucap Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan kilang minyak nasional guna mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.

Salah satu proyek kilang direncanakan akan diresmikan pada 10 November 2025. 

“Selain itu kita akan membangun kilang minyak kita. Kita tahu bahwa 10 November besok kita akan resmikan, tapi sisanya yang lain akan berjalan,” pungkasnya.

Baca Juga: Kemenkeu Siapkan 4 RUU Baru Mulai dari Perlelangan hingga Redenominasi

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/11/06/19092371/prabowo-minta-18-proyek-hilirisasi-rp-600-triliun-rampung-akhir-2025.

Selanjutnya: Kinerja Emiten Semen Masih Tersendat, Simak Rekomendasi Analis Berikut

Menarik Dibaca: 4 Alasan Harus Pakai Lip Balm SPF Setiap Hari, Cegah Bibir Hitam!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×