Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2025 akan turun sekitar US$ 1,2 miliar hingga US$ 1,5 miliar dibandingkan posisi September 2025 yang sebesar US$ 148,7 miliar.
“Perkiraan tersebut dipengaruhi oleh capital outflow yang masih berlangsung selama Oktober, terutama outflow di pasar surat berharga negara (SBN) yang mencapai Rp 33,86 triliun,” tutur Banjaran kepada Kontan, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Stabilisasi Rupiah, Cadangan Devisa Oktober 2025 Diprediksi Mengempis
Selain itu, penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi intervensi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar pasca melemah signifikan di akhir September 2025 yang turut menekan cadangan devisa.
Meskipun demikian, Banjaran menilai, perkiraan surplus neraca perdagangan yang berpotensi masih di atas US$ 4 miliar pada Oktober 2025 akan memberi bantalan terhadap cadangan devisa.
Lebih lanjut, Banjaran memperkirakan nilai tukar rupiah akan ditutup di kisaran Rp 16.500 hingga Rp 16.650 per dolar AS pada akhir tahun 2025.
Baca Juga: Cadangan Devisa Oktober 2025 Diprediksi Turun akibat Intervensi Rupiah dan Utang
“Rupiah berpotensi mendapat dukungan dari pelebaran interest differential (perbedaan bunga) pasca penurunan suku bunga The Fed yang dapat meredakan tekanan outflow di pasar SBN serta potensi inflow di pasar saham seiring dengan meredanya tensi perdagangan,” ungkapnya.
Namun demikian, Banjaran juga melihat tingginya ketidakpastian perlu diwaspadai dampaknya terhdap nilai tukar rupiah hingga akhir tahun karena sentimen global dapat berubah dalam waktu relatif singkat.
Selanjutnya: Masuknya Saham Domestik ke MSCI Bawa Dua Efek Utama
Menarik Dibaca: 4 Alasan Harus Pakai Lip Balm SPF Setiap Hari, Cegah Bibir Hitam!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













