Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyambut positif capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang mencapai 5,12%, melampaui ekspektasi pasar.
Angka yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ini, bagi pengusaha, menjadi sinyal positif bahwa fondasi perekonomian Indonesia masih kokoh di tengah tantangan global dan domestik.
Namun, pengusaha tak sepenuhnya terpaku pada angka BPS tersebut. Menurut Shinta, meskipun pertumbuhan di atas 5% patut direspons dengan optimisme, hal ini tidak boleh membuat pelaku usaha terlena.
Baca Juga: Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh di Bawah 5%
Sebab, data lapangan menunjukkan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, konsumsi rumah tangga masih di bawah rata-rata historis, dan sektor manufaktur masih dalam fase kontraksi.
Saat dunia usaha berbicara tentang pertumbuhan, bukan sekadar tentang mengejar angka kuartalan. Kita bicara tentang bagaimana menumbuhkan kepercayaan baik dari investor, pelaku industri, maupun konsumen.
Pelaku usaha membutuhkan dua hal utama pertama kepastian dan efisiensi.
Pertama, kepastian dalam regulasi, perizinan, dan penegakan hukum sangat penting agar pelaku usaha bisa ekspansi tanpa ragu.
Kedua, efisiensi dalam biaya produksi, logistik, energi, dan pembiayaan juga perlu ditingkatkan, karena high cost economy masih menjadi keluhan utama di sektor riil.
Baca Juga: IMF dan Bank Dunia Ramal Ekonomi RI 4,7% 2025, Kemenko: Lebih Baik dari AS dan China
Terkait daya beli, pengusaha melihatnya belum sepenuhnya pulih. Indikator yang digunakan adalah konsumsi rumah tangga yang masih di bawah rata-rata historis dan masih kontraksinya sektor manufaktur.