Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2025 tercatat sebesar 4,87% secara tahunan (year on year/yoy).
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, menilai capaian ini sangat baik di tengah tekanan perlambatan ekonomi global.
"Pencapaian pertumbuhan ini sangat baik, di tengah adanya tekanan pertumbuhan ekonomi global, di mana sebagian besar negara partner dagang Indonesia juga mengalami perlambatan ekonomi, seperti Amerika Serikat yang tumbuh negatif 0,3% yoy dan Jerman yang tumbuh hanya 0,2% yoy,"* ujarnya, dikutip pada Senin (5/5).
Fakhrul menjelaskan, angka-angka yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penguatan pada beberapa komponen pengeluaran.
Baca Juga: Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh di Bawah 5%
Konsumsi rumah tangga tumbuh kuat sebesar 4,89% yoy, diikuti oleh Pertambahan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) atau investasi yang tumbuh 2,12% yoy.
Sementara itu, ekspor dan impor masing-masing tumbuh 6,78% yoy dan 3,96% yoy, serta konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 3,07% yoy.
Ia menekankan bahwa capaian ini diraih meskipun belanja pemerintah mengalami normalisasi pasca Pemilu 2024 pada triwulan I-2025.
"Ini juga melambangkan setelah tahun pemilu berhasil dengan gemilang, pemerintah kembali pada kesinambungan kebijakan fiskal. Perlahan tapi pasti, mesin ekonomi masyarakat dan sektor swasta akan berputar kembali," tambah Fakhrul.
Ke depan, menurutnya, Indonesia perlu mengubah kekuatan dari kesinambungan fiskal menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
Baca Juga: IMF dan Bank Dunia Ramal Ekonomi RI 4,7% 2025, Kemenko: Lebih Baik dari AS dan China
Dalam menghadapi tantangan global pada 2025 seperti perang dagang dan perlambatan ekonomi dunia, peningkatan daya tahan ekonomi nasional—baik di sektor riil maupun sektor keuangan—akan menjadi agenda penting pemerintah.
Secara sektoral, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tercepat pada triwulan I-2025 sebesar 10,52%, dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 1,1%. Capaian ini didorong oleh panen raya serta berbagai upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan.
Fakhrul menilai kekuatan sektor pertanian menjadi sangat penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Ia juga menyebutkan bahwa kebijakan Makan Bergizi Gratis dapat menjadi pendorong signifikan bagi sektor ini ke depannya.
Selain itu, sektor manufaktur juga menunjukkan pertumbuhan solid sebesar 4,55% yoy, memberikan kontribusi 0,93% terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sektor perdagangan tumbuh 5,03% yoy dengan kontribusi sebesar 0,66%, sedangkan sektor informasi dan komunikasi tumbuh 7,72% yoy dengan kontribusi 0,53%.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Terhambat Suku Bunga
Fakhrul menekankan pentingnya ketangkasan pemerintah dalam merespons perubahan dan memanfaatkan peluang yang muncul.
Ia juga menyatakan bahwa dengan capaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2025, realisasi belanja pemerintah dan program strategis nasional akan sangat dinantikan pada kuartal II-2025.
Hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjadi bantalan menghadapi tekanan perlambatan global serta perang dagang.
Selanjutnya: Menilik Tren Investasi Properti di Bali, Tabanan Kini Jadi Primadona
Menarik Dibaca: Berikut Indeks Menabung Konsumen dan Indeks Kepercayaan Konsumen (April 2025)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News