kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.549   -65,00   -0,39%
  • IDX 8.200   34,13   0,42%
  • KOMPAS100 1.120   3,51   0,31%
  • LQ45 784   -0,79   -0,10%
  • ISSI 292   2,11   0,73%
  • IDX30 410   -0,82   -0,20%
  • IDXHIDIV20 463   -1,24   -0,27%
  • IDX80 123   0,16   0,13%
  • IDXV30 133   0,41   0,31%
  • IDXQ30 128   -0,29   -0,23%

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Capai 5,12% Saat Kredit dan Ekspansi Usaha Lesu


Rabu, 06 Agustus 2025 / 14:30 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Capai 5,12% Saat Kredit dan Ekspansi Usaha Lesu
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Lemahnya ekspansi usaha dan penyaluran kredit perbankan yang tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 5,12% yoy pada kuartal II-2025.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

Kredit Korporasi dan Rumah Tangga Melemah

Lebih lanjut, kredit ke sektor korporasi yang tahun lalu tumbuh 16,2%, kini hanya tumbuh 10,6%. Kredit ke perorangan bahkan lebih rendah lagi, dari 6% menjadi hanya 4,2%.

“Untuk kredit rumah tangga pertumbuhannya 7,98%, memang ada pertumbuhan tinggi di kredit peralatan rumah tangga, tetapi porsinya sangat kecil, hanya 0,5% dari total. Kredit seperti KPR dan multiguna justru tumbuh lambat,” tambahnya.

Baca Juga: Daya Beli Lesu, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 Diperkirakan di Bawah 5%

Di sektor usaha, kredit untuk industri pengolahan hanya tumbuh 6,13%, sementara sektor yang justru tumbuh tinggi adalah sektor perantara keuangan, yang tidak langsung mendorong produksi riil atau penyerapan tenaga kerja.

Kredit Melambat di Wilayah Kontributor Utama PDB

Penurunan pertumbuhan kredit juga terjadi di wilayah-wilayah utama penyumbang PDB nasional, seperti Jawa dan Sumatra. Tetapi pertumbuhan ini melambat di Kuartal II-2025.

“Sumatra berkontribusi 22% ke PDB, Jawa 57%, tapi kredit di wilayah ini tumbuh melambat, bahkan bergerak di bawah 8%, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya,” ungkap Andry.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar, yakni dari mana sumber pertumbuhan ekonomi kuartal II jika ekspansi usaha dan kredit perbankan melambat.

Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 Capai 5,12% Didorong Konsumsi dan Investasi

"Kreditnya turun, kok bisa cukup tinggi pertumbuhannya? Dari mana dorongan dari pertumbuhan ini? Sementara itu kalau kita lihat dari sisi pemerintah justru dia menghemat anggaran,” ungkap Andry.

Meski menyambut positif pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Andry mengingatkan pentingnya konsistensi antar indikator dan transparansi dalam penyampaian data ekonomi oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×