Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ekonomi ini tercatat tumbuh bila di banding kan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,87% YoY.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, bila dilihat berdasarkan komponennya, keseluruhan mengalami pertumbuhan yang positif, kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi.
“Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar adalah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB),” tutur Edy dalam konferensi pers, Selasa (5/8).
Adapun konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% YoY naik dari kuartal sebelumnya sebesar 4,89% YoY, dengan kontribusi sebesar 54,25%. Pertumbuhan konsumsi ini kata Edy, menandakan masih kuatnya permintaan domestik.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Capai 5,12%
PMTB atau investasi tumbuh 6,99% YoY, tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 2,12% YoY, dengan kontribusi 27,83%.
“Dengan demikian, 82,08% Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II berasal dari konsumsi rumah tangga dan PMTB,” ungkapnya.
Selanjutnya, kinerja ekspor tumbuh 10,67% YoY, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 6,78% YoY, dengan kontribusi sebesar 22,28% YoY.
Edy membeberkan, pertumbuhan ekspor didorong oleh kenaikan nilai ekspor non minyak dan gas (migas) dan kunjungan wisatawan mancanegara.
Konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 0,33% YoY, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang juga mengalami kontraksi sebesar 1,38% YoY. Ekspor pada periode ini berkontribusi sebesar 6,93% terhadap pertumbuhan ekonomi.
Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh sebesar 7,82% YoY, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 3,07% YoY, dengan kontribusi sebesar 1,35%.
Terakhir, kinerja impor tumbuh 11,65% YoY, tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 3,96% YoY, namun kontribusinya negative 20,66%.
Pertumbuhan impor ini lanjut Edy, didorong oleh kenaikan impor barang modal serta bahan baku dan penolong, baik secara nilai maupun volume.
Baca Juga: Ekonom: Andai Belanja Pemerintah Tidak Seret, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 5%
Selanjutnya: 5 Destinasi Seru Liburan Keluarga di Singapura
Menarik Dibaca: 5 Destinasi Seru Liburan Keluarga di Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News