Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Adapun Riza mencatat, pada periode Ramadan, pertumbuhan konsumsi masyarakat utamanya untuk membeli pakaian baru dan alas kaki, serta jasa perawatan menurun.
Padahal menurutnya pada momentum Ramadan biasanya sektor tersebut meningkat.
Ia juga melihat, adanya penurunan konsumsi masyarakat terlihat dari penerimaan negara dari pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri secara neto jenis pajak mengalami kontraksi sebesar 23,8% pada kuartal I 2024.
Baca Juga: Ekonom Indef Sebut Laju Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I-2024 Tak Optimal
Rata-rata lanjutnya, masyarakat berpendapatan menengah yang justru menahan konsumsinya. Utamanya masyarakat kelas menengah tidak mendapat bantalan sosial dari pemerintah.
“Mereka adalah objek dari orang yang membayar semua tagihan, pajak, kemudian biaya pendidikan. Mereka yang nggak dapat bansos, jadi mereka otomatis akan menahan konsumsinya,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News