Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran Covid-19 masih terjadi masif di Indonesia. Investor asing masih melepas aset-aset mereka di pasar keuangan domestik.
Bank Indonesia (BI) mencatat, dalam periode 4 - 6 Mei 2020 saja, investor asing telah melakukan jual neto (net sell) sebesar Rp 6,95 triliun, yang terdiri dari net sell di pasar saham sebesar Rp 0,84 triliun dan di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 6,11 triliun.
Baca Juga: Proyek renovasi Gedung Sarinah diperkirakan telan biaya Rp 700 miliar
Sementara itu, berdasarkan data setelmen, dalam periode tersebut, nonresiden juga mencatat net sell sebesar Rp 2,01 triliun. Namun, dari awal tahun, tercatat net sell sebesar Rp 162,18 triliun.
Dengan perkembangan tersebut, bank sentral juga mencatat masih adanya fluktuasi nilai tukar rupiah. Pada Rabu (6/5), rupiah ditutup di level Rp 14.995 dan memasuki Jumat (8/5), rupiah dibuka di level Rp 15.000 dan berhasil ditutup dengan menguat pada level Rp 14.920 per dollar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Akrab dengan Saham Sejak Kecil, CEO Cashlez Teddy Setiawan Pernah Rugi Besar
Meski begitu, bank sentral masih tetap yakin nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung bergerak di kisaran Rp 15.000 per dolar AS di akhir tahun 2020.
Ini juga didorong oleh faktor fundamental yang masih terjaga seperti inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan (CAD) yang sempit, serta yield SBN yang masih menarik bagi investor asing.
Baca Juga: Ini Sentimen Penggerak Kurs Rupiah Sepanjang Pekan Ini
Untuk ke depannya, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memantau penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
Selain itu, bauran kebijakan juga akan terus digelontorkan untuk menempuh dan menjaga stabilitas makroekonomi, sistem keuangan, dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik dan berdaya tahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News