Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengungkapkan terkait rencana pemerintah yang akan menyiapkan 17 proyek kilang minyak sebagai bagian dari komitmen kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat (AS).
Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan rencana peningkatan impor minyak mentah (crude oil) dari AS ke Indonesia.
Menurutnya, minyak mentah yang diimpor dari AS memiliki karakteristik yang berbeda dengan minyak mentah yang biasa diolah di Tanah Air.
Oleh karena itu, kilang modular tersebut akan dirancang untuk memiliki spesifikasi yang menyesuaian karakteristik minyak mentah AS.
Baca Juga: Danantara Tunjuk Holding Investasi dari BUMN Eksisting, Siapa Bocorannya?
"Nah refinery itu harus sesuai dengan karakteristik dari setiap crude oil yang diimpor kalau dari Amerika, investasinya juga kita sesuaikan, refinery nya juga dari karakteristik crude oil dari negara tersebut," ujar Rosan kepada awak media di Jakarta, Selasa (29/7).
Rosan menyebut bahwa proses penjajakan saat ini masih berjalan, termasuk kajian lokasi kilang dan model bisnisnya.
"Nah, itu kita masih coba investasikan [diskusikan] awal bersama-sama dengan ESDM juga, lokasi-lokasinya, karena kembali lagi, ini kan Small Modular. Nah, ini juga dikaji, dan kami dari Danantara, ya kita akan nanti mengkaji juga, gitu," jelasnya.
Meski baru berada di tahap awal, ia memastikan seluruh proses pengambilan keputusan akan mengacu pada regulasi Indonesia dan dilakukan secara hati-hati.
Baca Juga: Danantara Sudah Tunjuk Holding Investasi BUMN, Siap Beroperasi Tahun Ini
Selanjutnya: Jack Grealish Siap Gabung Everton? Ini Alasan Ia Tolak Tawaran Napoli
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 29-31 Juli 2025, Ayam Kampung Diskon hingga Rp 22.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News