Reporter: Irma Yani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Angka kemiskinan yang akan dirilis pada Juni mendatang, diperkirakan akan turun dari yang tercatat tahun lalu sebesar 13,3%. Salah satu faktor yang menjadi pemicu penurunan angka kemiskinan kali ini adalah turunnya angka pengangguran.
Deputi Bidang Kemiskinan dan Tenaga Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Ceppie Kurniadi mengapresiasi realisasi angka pengganguran terbuka per Februari 2011 yang mencapai 8,12 juta orang atau turun 470.000 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat pengangguran terbuka yang kini berada pada level 6,8% dari total angkatan kerja, diklaim sebagai sebuah keberhasilan.
“Posisi waktu Agustus tahun lalu itu 7,1% dan sekarang sudah 6,8%. Itu artinya ada penurunan dan diharapkan akan terus mengalami penurunan,” katanya, Jumat (6/5).
Menurut Ceppie, penurunan angka pengganguran tentu berkorelasi dengan pengurangan angka kemiskinan. Idealnya, penurunan angka pengganguran berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan. Dia menjelaskan, ketika banyak angkatan kerja terserap, maka masyarakat akan memperoleh penghasilan yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun terkadang, penurunan angka pengganguran tidak serta merta menurunkan angka kemiskinan. Alasannya, banyak faktor lain yang mempengaruhi tingkat kemiskinan. “Misalnya saja tekanan inflasi karena gejolak harga pangan atau kebutuhan sehari-hari. Ketika tidak terkendali, maka kemiskinan bisa meningkat, begitu juga sebaliknya. Penurunan angka pengganguran hanya salah satu faktornya,” terangnya.
Ceppie berharap, angka kemiskinan yang akan dirilis Badan Pusat statistik (BPS) Juni mendatang bisa sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah sebesar 11,5%-12,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News