kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penggunaan mata uang asing di perbatasan marak


Rabu, 18 Juni 2014 / 23:13 WIB
Penggunaan mata uang asing di perbatasan marak
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat (19/8/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Hendra Gunawan

BATAM. Di wilayah perbatasan yang dekat dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste, hingga Papua Nugini penggunaan mata uang rupiah masih sering terabaikan.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Lambok Antonius Siahaan, mata uang rupiah merupakan simbol kedaulatan Indonesia. "Rupiah harus jadi tuan rumah di negara sendiri," ujar Lambok, saat seminar Rupiah sebagai lambang kedaulatan negara dan kewajiban penggunaan rupiah di NKRI, di Swiss Bell Hotel, Batam, Rabu (18/6).

Penggunaan rupiah sebagai alat pembayaran wajib sebenarnya telah diatur dalam UU No.7/2011 tentang Mata Uang. Namun banyak masyarakat di daerah perbatasan yang memilih menggunakan dolar.

Akibatnya, kedaulatan Indonesia bisa terancam bila masyarakat tak percaya terhadap mata uang negaranya sendiri. Selain itu bisa mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah. "Akibat banyaknya permintaan uang asing, kata Lambok.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas juga mengatakan kebutuhan valuta asing yang tinggi dalam transaksi pembayaran di Indonesia menyebabkan ekonomi Indonesia menjadi rapuh. Permintaan valas yang lebih besar dari supply akan menyebabkan depresiasi. "Akibatnya terjadi inflasi," kata Ronald.

Menurut Ronald, siklus seperti ini harus dihentikan agar pemerintah bisa mengontrol nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×