kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pemerintah siapkan peta jalan susun kurikulum lokal untuk SMK di daerah


Jumat, 07 Desember 2018 / 18:13 WIB
Pemerintah siapkan peta jalan susun kurikulum lokal untuk SMK di daerah
ILUSTRASI. PENDIDIKAN VOKASI


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator (Kemko) Bidang Perekonomian tengah menyusun roadmap atau peta jalan kurikulum lokal di daerah sebagai pengembangan vokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Rencananya, kurikulum ini bakal mulai diterapkan di tahun ajaran berikutnya pada 2019 mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengumpulkan sejumlah kepala daerah dalam rapat koordinator (rakor) yang digelar hari ini (7/12) termasuk melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan juga Kementerian Perindustrian.

Dalam pertemuan ini, masing-masing pemerintah daerah menyampaikan komitmennya untuk menyiapkan vokasi yang sesuai dengan standar. Selain itu, daerah juga mengusulkan bidang vokasi prioritas.

"Setelah pertemuan tadi akan membicarakan kurikulum dari setiap SMK menurut bidangnya. Kalau SMKnya kopi, kurikulumnya gimana," kata Darmin di kantornya, Jumat (7/12).

Untuk itu, guna memuluskan kurikulum ini, harus merombak struktur belajar mengajarnya seperti berapa persen di kelas, berapa persen praktik dan berapa persen magang. Darmin meminta, kurikulum lokal ini jangan terlalu banyak kurikulum yang normatif dan adaptif, tetapi harus yang teknis produktif.

"Semuanya kita harus rancang dan dimulai dengan keunggulan masing-masing. Itu diharapkan, kita punya waktu ke tahun pendidikan yang akan datang sudah mulai yang prioritas masing-masing," jelas dia.

Setelah anggaran pemerintah untuk vokasi sudah berjalan, lanjut dia, pemerintah bisa melakukan training kepada tenaga pengajar. Untuk itu, perlu dibahas lebih lanjut dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait kisi-kisi kurikulum belajar mengajar.

"Semuanya harus sejalan, mulai tahun depan pemerintah akan melaksanakan pendidikan vokasi besar besaran. Bukan hanya untuk SMK, tentu saja nanti ada di pesantren, supaya ada vokasi di situ. Di tingkat petani, peternak dan sebagainya," jelas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×