kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah berikan keleluasan daerah buat kurikulum lokal tingkat SMK


Jumat, 07 Desember 2018 / 15:23 WIB
Pemerintah berikan keleluasan daerah buat kurikulum lokal tingkat SMK
ILUSTRASI. Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk membuat kurikulum lokal di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK). Dengan begitu, daerah bisa memaksimalkan potensi yang ada untuk dikembangkan.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, dalam rapat koordinator (rakor) yang digelar Jumat (7/12) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian (Kemperin) dan Kementerian Perdagangan memberikan kesempatan daerah untuk menggali potensi yang telah ada di tempatnya masing-masing. Langkah ini bertujuan agar lulusan SMK mampu diserap oleh lembaga atau perusahaan yang memerlukan.

"Karena barusan ada persepsi yang sama di berbagai provinsi bahwa SMK itu keluaran alumninya tidak bisa langsung diserap oleh dunia usaha," kata Uu di Jakarta, Jumat (7/11).

Menurut Uu, kurikulum yang ada saat ini bersifat nasional, sementara daerah potensinya bermacam macam. Ambil contoh, di Jawa Barat terdapat pariwisata, kopi, teh dan sebagainya. Pemerintah memberikan kebebasan kepada daerah, ada SMK khusus kopi, ada SMK khusus teh.

Selain itu, Uu menyebut, di Jawa Barat ada sembilan potensi pengembangan keahlian bagi SMK di antaranya agribisnis pertanian, maritim, ekonomi kreatif dan lainnya.

"Nah ini akan kami rumuskan karena itu sesuai dengan keinginan kami dan Kang Emil untuk menambah pendidikan sesuai kebutuhan. Kemarin ada kendala, harus sesuai dengan kurikulum nasional. Tapi sekarang dikasih kebebasan. Jadi saya lega ikut rapat hari ini," terang Uu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×