CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Pemerintah Bangun 80.000 Gedung Kopdes Merah Putih, Anggaran Rp 1,6 Miliar per Unit


Selasa, 18 November 2025 / 18:58 WIB
Pemerintah Bangun 80.000 Gedung Kopdes Merah Putih, Anggaran Rp 1,6 Miliar per Unit
ILUSTRASI. Warga berbelanja kebutuhan pokok di Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Metuk, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2025). Menurut Kementerian Koperasi, Kopdes Merah Putih di Desa Metuk menunjukkan bahwa konsep kopdes bisa menjadi penggerak perekonomian desa karena telah mampu menghasilkan omzet sekitar Rp125 juta sejak didirikan pada 14 Oktober 2025 dan memilki kurang lebih 700 anggota yang mengelola berbagai unit usaha mulai gerai sembako, apotek, klinik kesehatan, toko pertanian, hingga gudang logistik. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM Ferry Julianto mengungkap alasan pemerintah memutuskan membangun gedung baru untuk koperasi desa/kelurahan Merah Putih.

Keputusan ini diambil setelah pemerintah menerima banyak laporan dari desa yang tidak memiliki aset layak untuk dijadikan gerai koperasi.

Ferry menjelaskan, pada tahap awal pemerintah sebenarnya mendorong desa memanfaatkan aset yang sudah ada.

Baca Juga: Prabowo Terima Kunjungan Michael Bloomberg, Bahas Potensi Kerja Sama dengan Danantara

Namun dalam praktiknya, banyak desa menyampaikan tidak memiliki bangunan yang memenuhi standar minimal.

“Bapak Presiden akhirnya memutuskan bahwa pembangunan fisik koperasi desa/kelurahan Merah Putih ini harus memiliki standar yang sama,” ujar Ferry usai Rapat Kerja Bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (18/11/2025).

Ia menuturkan, koperasi desa Merah Putih dirancang untuk memiliki sejumlah fasilitas layanan terpadu, mulai dari klinik desa, apotek desa, gerai sembako, hingga gudang penyimpanan.

Standarisasi ini disebut penting agar masyarakat desa bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Baca Juga: Pertamina Blokir Nopol Kendaraan Penyalahguna BBM Subsidi, Begini Respons YLKI

Gerai tersebut juga disiapkan sebagai outlet mandiri yang dapat memproduksi ataupun menyerap hasil panen masyarakat sesuai potensi masing-masing desa.

“Kendaraan juga disiapkan karena Presiden ingin ada kelancaran mobilitas barang, baik dari desa ke luar maupun dari luar ke desa,” imbuh Ferry.

Pembangunan gedung koperasi ini akan dilaksanakan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). Pemerintah menargetkan pembangunan 80.000 gerai selesai pada April tahun depan.

Direktur PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) Joao Angelo De Saosa Mota mengatakan, pembangunan telah berjalan dan perusahaan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,65 miliar per gedung.

“Satu gedung koperasi desa ini kami anggarkan Rp 1,6 miliar atau sekitar Rp 2,9 juta per meter persegi untuk seluruh Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Agrinas Mulai Bangun 80.000 Gerai Koperasi Merah Putih, Target Rampung Maret 2026

Joao menambahkan, pembangunan dilakukan secara seragam untuk menekan disparitas biaya antarwilayah.

Namun beberapa daerah tetap akan memiliki desain khusus sesuai kondisi lahan yang tersedia.

Pembangunan untuk desain khusus tersebut direncanakan pada tahap berikutnya, dengan target mulai konstruksi awal tahun depan.

Selanjutnya: Under-Invoicing Masih Marak, Pemerintah Diminta Perkuat Integrasi Data

Menarik Dibaca: Ramalan Karier Shio Tahun 2026, Promosi dan Kenaikan Gaji Menanti Shio Ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×