kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.339   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   -5,94   -0,08%
  • KOMPAS100 1.047   -3,78   -0,36%
  • LQ45 816   -2,65   -0,32%
  • ISSI 227   0,59   0,26%
  • IDX30 426   -2,03   -0,47%
  • IDXHIDIV20 507   -1,35   -0,27%
  • IDX80 118   -0,42   -0,36%
  • IDXV30 120   -0,17   -0,14%
  • IDXQ30 139   -0,76   -0,54%

Pemerintah Bakal Arahkan Penjualan Barang Bersubsidi Lewat KopDes Merah Putih


Senin, 26 Mei 2025 / 14:27 WIB
Pemerintah Bakal Arahkan Penjualan Barang Bersubsidi Lewat KopDes Merah Putih
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym. Pemerintah akan mengarahkan seluruh penjualan barang bersubsidi seperti pupuk hingga gas 3 kg melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mengarahkan seluruh penjualan barang bersubsidi seperti pupuk hingga gas 3 kg melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Koperasi Budie Arie Setiadi dalam Rapat Kerja Bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Parlemen, Senin (26/5). 

"Pemerintah akan mengarahkan seluruh barang bersubsidi ke koperasi merah putih seperti gas pupuk dan lainnya," kata Budi. 

Budi menyebut nantinya KopDes Merah Putih akan menjalankan beberapa usaha sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan masyarakat setempat. 

"Kopdes didukung dengan gerai usaha seperti gerai sembako, apotik dan klinik di desa, kantor koperasi, unit simpan pinjam , pergudangan dan logistik serta kegiatan usaha lain sesuai potensi lokal," jelas Budi. 

Baca Juga: Menkop: Koperasi Desa Merah Putih Berpotensi Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja Baru

Namun dalam pelaksanaanya, Budi mengakui Kopdes Merah Putih tidak bisa berjalan sendiri. Menurutnya perlu dukungan beebrapa pihak layaknya gerai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) skala besar, BUMD, BUMN hingga pihak swasta. 

Lebih lanjut, Budi menyebut pembentukan KopDes Merah Putih bisa melalui tiga model yakni dengan mendirikan koperasi baru, mengembangkan koperasi yang sudah ada, atau melakukan revitalisasi koperasi. 

Khusus untuk pengembangan dan revitalisasi koperasi yang sudah ada, pemerintah telah bekerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia agar biaya pembuatan akta lebih murah dan hanya dipatok sebesar Rp 2.500.000 per akta. 

"Ini karna pengembangan dan revitalisasi membutuhkan perubahan anggaran dasar," pungkas Budi. 

Kemenkop mencatat, hingga 25 Mei 2025, sebanyak 47.630 koperasi desa merah putih telah terbentuk, atau 57,02 % dari target yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. 

Secara rinci, Provinsi dengan tingkat pembentukan koperasi desa terbanyak adalah Lampung mencapai 95%, Jawa Timur 90,6% dan Jawa Tengah mencapai 89%. 

Sementara, provinsi dengan tengkat terendah yakni Papua Pegunungan mencapai 0,04%, Papua, Barat 0,6% dan Papua Barat Daya 2,17%.

Baca Juga: Menkop Tergetkan Pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih Rampung Akhir Juni 2025

Selanjutnya: Simpanan Nasabah Kaya RI Mendominasi, Naik 4,7% pada Bulan April 2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Selasa 27 Mei 2025 Keuangan & Karier Aquarius Sedang Hoki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×