kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Pelototi Impor, Purbaya Kini Punya Sistem Canggih Deteksi Under-Invoicing


Jumat, 12 Desember 2025 / 14:04 WIB
Pelototi Impor, Purbaya Kini Punya Sistem Canggih Deteksi Under-Invoicing
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meninjau Bea Cukai Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Pastikan Pemeriksaan Barang Lebih Efisien. DOK. Kemenkeu


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah kini memiliki alat baru untuk memperkuat pengawasan impor.

Alat canggih tersebut bernama Trade AI, sbuah sistem berbasis kecerdasan artifisial yang dikembangkan dalam dua minggu terakhir dan diklaim sudah menunjukkan kinerja sangat baik.

Purbaya menjelaskan Trade AI mampu mendeteksi berbagai modus kecurangan, mulai dari under-invoicing, over-invoicing, hingga indikasi pencucian uang.

"Ini adalah sistem berbasis kecerdasan artifisial untuk memperkuat pengawasan impor. Trade AI bisa mendeteksi under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (12/12/2025).

Baca Juga: Diancam Purbaya, Bea Cukai Langsung Benahi Situs dan Tambah Fitur AI

Purbaya mengungkapkan, selama ini proses pemeriksaan dokumen impor seperti Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dilakukan secara manual oleh petugas Bea Cukai. 

Di Cikarang, misalnya, rata-rata satu petugas hanya mampu memeriksa 10–14 PIB per hari.

Dengan Trade AI, pembandingan nilai barang dan perhitungan kekurangan pembayaran tarif dapat dilakukan otomatis. 

Sistem ini bahkan langsung membandingkan harga barang dengan marketplace di Indonesia maupun luar negeri.

"Jadi begitu barangnya ini masuk, langsung dicek, langsung dibandingkan dengan harga di marketplace di Indonesia. Barangnya juga dilakukan pengecekan di marketplace luar negeri. Jadi akan lebih cepat dan kemungkinan terjadinya under-invoicing akan semakin kecil," kata Purbaya.

Baca Juga: Lagi! Menkeu Purbaya Ancam PNS Bea Cukai Dirumahkan Tanpa Gaji, Berapa Gajinya?

Selanjutnya: Bibit Siklon 93S Muncul, BMKG Ingatkan Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Menarik Dibaca: Nonton Netflix Tanpa Kuota Internet, Begini Cara Download Tayangan Gratisnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×