Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ancaman pembekuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai oleh pemerintah mencuat setelah banyaknya persoalan yang terjadi di lembaga tersebut.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan sederet persoalan mendesak yang tengah menjadi fokus utama pembenahan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), mulai dari under-invoicing hingga potensi masuknya barang ilegal di sejumlah pelabuhan dan bandara.
Purbaya menyebut, under-invoicing masih menjadi salah satu masalah paling krusial dalam kinerja kepabeanan Indonesia.
Persoalan masalah ini membuat nilai ekspor atau impor tercatat lebih rendah dari seharusnya sehingga berpotensi menggerus penerimaan negara.
Baca Juga: Menkeu Purbaya: Bea Cukai Terancam Dibekukan Presiden Jika Tak Bebenah
“Ada under-invoicing ekspor yang nilainya lebih rendah. Ada juga barang-barang yang illegal masuk yang nggak ketahuan segala macam. Orang kan tuduh katanya Bea Cukai main, segala macam,” kata Purbaya kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (27/11/2025).
Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah telah menindaklanjuti informasi mengenai selisih antara data perdagangan Indonesia dan China yang kerap menimbulkan kecurigaan publik.
amun, temuan awal menunjukkan selisih tersebut dapat dijelaskan melalui perbedaan jalur perdagangan internasional dan metode pencatatan CIF–FOB.
“Katanya ekspor dari China besar, tapi total impor kita nggak sama. Tapi ada jalan yang sebagian barang dari China itu transit dulu ke Singapura baru masuk Indonesia. Kalau cuma lihat satu sisi pakai UN Comtrade itu nggak pas,” ujarnya.
Baca Juga: Bea Cukai Siapkan Aturan Baru, Kuota Pasar Domestik Kawasan Berikat Dipangkas
Menurutnya, setelah seluruh alur perdagangan digabungkan, perbedaan data tidak signifikan dan hanya disebabkan perbedaan sistem pencatatan. Meski begitu, ia memastikan investigasi tetap dilanjutkan.
“Kita akan investigasi. Untuk semua jenis ekspor, apakah seperti itu? Atau apakah ada penggelapan? Ini masih kita kerjakan manual. Nggak lama lagi akan kita kerjakan pakai AI, jadi akan lebih cepat,” kata Purbaya.













