kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Tingkatkan Penerimaan Negara, Purbaya Siapkan Teknologi AI Canggih di Bea Cukai


Rabu, 22 Oktober 2025 / 18:05 WIB
Tingkatkan Penerimaan Negara, Purbaya Siapkan Teknologi AI Canggih di Bea Cukai
ILUSTRASI. Sistem kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih bakal diterapkan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam tiga bulan mendatang. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/09/2025


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, sistem kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih bakal diterapkan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam tiga bulan mendatang.

Salah satunya yang bisa mendeteksi penyelundupan dan praktik under invoicing yang lebih efektif.

Tujuannya agar penerimaan negara dari sektor kepabeanan bisa meningkat.

"Dalam tiga bulan ke depan kita akan kembangkan sistem AI yang lebih siap di Bea Cukai," ujar Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/10/2025) .

Baca Juga: Bertemu Dirut BPJS Kesehatan, Menkeu Purbaya Setujui Pemutihan Tunggakan Iuran

Dengan adanya sistem yang lebih canggih, pemerintah bisa memantau dan menganalisa praktik penyelundupan maupun under invoicing secara real time.

Karena sistem bisa mendeteksi aktivitas transportasi yang membawa barang-barang impor ataupun aktivitas ekspor yang mencurigakan.

"Nanti ke depannya dari command center saya harusnya bisa lihat, kapal di pelabuhan lagi ngapain, isinya apa, ini nya apa. Jadi akan kita buat sistem yang terkoneksi betul di sana nanti," ungkapnya.

Menkeu Purbaya menargetkan sistem analisa lewat AI bisa mulai diterapkan tiga bulan lagi. Namun, untuk sistem AI yang menyeluruh bakal bisa terintegrasi dalam satu tahun.

Baca Juga: Temui Purbaya, Bos OJK Ungkap Dampak Penempatan Rp 200 Triliun di Himbara

"Kalau sampai AI bisa mulai menganalisa, tiga bulan ke depan sudah. Tapi kalau sampai sistem yang betul-betul terintegrasi, di situ saya bisa lihat kapal di pelabuhan langsung, sebetulnya perlu (waktu lebih) panjang lagi," ungkap Purbaya.

"Saya targetkan setahun. Tapi yang jelas dalam beberapa bulan ke depan seharusnya penerimaan Bea Cukai akan lebih efisien daripada sekarang," tegasnya.

Ia menambahkan sistem AI yang akan dikembangkan ini merupakan kelanjutan dari Lembaga National Single Window (LNSW).

Ia bilang, pada LNSW akan ditambah personil think thank untuk membuat sistem yang mampu mengantisipasi kebocoran perdagangan.

"Ini kelanjutannya. Saya akan perkuat semua. LNSW, Bea Cukai, nanti juga pajak juga sama. Jadi kita akan perkuat itu. Pajak juga sama nanti pada dasarnya kita akan perkuat sistem penerimaan kita dari monitoring dari ujung ke ujung," tambahnya.

Selanjutnya: BMKG Deteksi Siklon Troping Fengshen dan Bibit Siklon 95S

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (23/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×