Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa terus dibuat kesal oleh kepala dinas di bawahnya. Dia merasa seperti orang gila, bukan pejabat.
Pria yang akrab disapa Ahok itu kesal karena kartu virtual account produksi Bank DKI tidak sesuai harapan. Bentuknya seperti kartu kamar hotel, tidak seperti harapannya dilengkapi dengan identitas dan foto penghuni. Hal itu, kata dia, membuat dirinya kerepotan.
"Ini ide cerdas untuk membuat saya susah. Saya sudah kayak orang gila, bukan kayak pejabat. Saya begini ini karena saya sudah muak dengan permainan korupsi di sini," kata Basuki di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Kamis (4/9/2014).
Basuki menilai, bentuk kartu seperti itu masih memberi peluang bagi oknum untuk melakukan praktik jual beli unit rusun. Padahal, Pemprov DKI sedang giat-giatnya memberantas mafia jual-beli atau alih sewa rusun. Selama ini, praktik jual-beli unit rusun dilakukan juga oleh oknum pejabat DKI.
Baru-baru ini, Basuki telah menurunkan pangkat dan golongan beberapa pejabat Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI yang ketahuan masih "bermain" dengan anggaran DKI.
Empat pejabat itu adalah Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Wilayah III Rusun Jefyodya Julian, Penanggung Jawab Rusun Jakarta Timur Hendriansyah, Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Unit Pengelola Rusun Wilayah III Dedy Irawan, serta Kepala Seksi Pelayanan Wilayah III Suku Dinas Perumahan Jakarta Timur Rustiandi Hendri. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News