kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Pagi-pagi Ahok sudah 'semprot' bos Bank DKI


Kamis, 04 September 2014 / 10:54 WIB
Pagi-pagi Ahok sudah 'semprot' bos Bank DKI
ILUSTRASI. 4 Jenis Primer Wajah Beserta Fungsinya.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah terpancing emosinya Kamis (5/9) pagi. Dia kesal saat membagikan kartu virtual account Bank DKI kepada penghuni Rusunawa Marunda hanya seperti kartu pintu hotel.

Kali ini yang kena semprot pria yang akrab disapa Ahok itu adalah Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung dan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono.

"Pak, ini kenapa kartunya hanya seperti kartu hotel begini?" tanya Basuki membolak-balik kartu dengan nada suara meninggi kepada Eko dan Yonathan yang berada di sisi kirinya, Jakarta Utara, Kamis (4/9) pagi.
 
Mereka berdua hanya terdiam dan mengangguk-angguk saat Basuki menanyakan perihal itu.
 
"Saya ini minta tiap ruangan diberi satu kartu, tapi yang harus ada foto seperti kartu yang dimiliki PKL. Sehingga, pas saya iseng ketok kamar di rusun dan minta penghuni keluarkan kartunya, bisa ketahuan apakah sama identitas kartu termasuk foto dengan warganya. Kalau tidak sama, kita usir," ujar Basuki menahan kesal.
 
Dengan wajah masam, Basuki menyerahkan kembali kartu virtual account kepada perwakilan penghuni rusun. Namun, kembali ia menekankan kepada Bank DKI untuk memperbaiki desain kartu. Basuki tidak ingin lagi ada warga kurang mampu yang masih "bermain" dan memperjualbelikan rusun yang telah diberikan Pemprov DKI.

"Saya betul-betul kecewa sama Bank DKI. Ini kalau di kartu cuma ada nomor dan angka-angka tidak ada fotonya, ya gampang diperjualbelikan ke oknum lainnya," kata dia kesal. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×