kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski Nilai Belanja Menurun, Frekuensi Berbelanja Masyarakat Meningkat


Senin, 11 September 2023 / 16:59 WIB
Meski Nilai Belanja Menurun, Frekuensi Berbelanja Masyarakat Meningkat
ILUSTRASI. Terdapat penurunan nilai belanja pada bulan Agustus 2023, bila dibandingkan dengan Juli 2023. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat penurunan nilai belanja pada bulan Agustus 2023, bila dibandingkan dengan Juli 2023. 

Data Mandiri Spending Index menunjukkan, Indeks Nilai Belanja pada Agustus 2023 sebesar 163,4 atau lebih rendah dari 168,1 pada akhir Juli 2023. 

Namun, kabar baiknya, Indeks Frekuensi Belanja pada Agustus 2023 masih meningkat. Atau, tercatat 377,4, lebih tinggi dari 369,0 pada bulan sebelumnya. 

Data juga menunjukkan, dari tingkat belanja tersebut, pertumbuhan belanja kebutuhan konsumsi cukup mendominasi. 

Baca Juga: NPL Kartu Kredit Perbankan Masih Terjaga Meski Transaksi Kartu Kredit Meningkat

Dengan porsi sekitar 56,1%, belanja mengenai kebutuhan konsumsi menunjukkan prospek pertumbuhan yang gemilang. 

"Sejak pertengahan kuartal II-2023, nilai belanja berkaitan rumah tangga meningkat cukup signifikan, dan sata ini menunjukkan tren meningkat," terang Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro  kepada Kontan.co.id, Senin (11/9). 

Ia bahkan optimistis, kelompok ini akan tumbuh 45,7% di kuartal III-2023, atau lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal II-2023 yang sebesar 39,7%. 

Dengan demikian, indeks tersebut menunjukkan bahwa aktivitas berbelanja masyarakat masih solid, terutama untuk barang konsumsi. 

Ia bilang, lebih dari 40% belanja dialokasikan untuk restoran dan supermarket. Kemudian, sekitar 9% belanja dialokasikan untuk berbelanja pakaian atau fesyen. 

Baca Juga: Dorong Kualitas Kredit Konsumsi, Bank Memantau NPL Kartu Kredit

"(Orang) Indonesia itu hobi jajan dan jalan-jalan. Sehingga, ini yang membuat pertumbuhan konsumsi untuk terus melaju," ungkapnya. 

Kondisi ini membuatnya optimistis, bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia tak akan merosot di bawah 5% yoy, meski ada ketidakpastian. 

Plus, ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk bisa di atas 5% yoy, mengingat konsumsi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×