kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tingkat Belanja Masyarakat Kelompok Bawah Melonjak pada Juli 2023


Selasa, 22 Agustus 2023 / 13:46 WIB
Tingkat Belanja Masyarakat Kelompok Bawah Melonjak pada Juli 2023
ILUSTRASI. Tingkat Belanja Masyarakat Kelompok Bawah Melonjak Dibanding Kelompok Menengah dan Atas pada Juli 2023.?(KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Spending Index (MSI) mencatat, pertumbuhan belanja masyarakat kelompok bawah lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat kelompok menengah dan atas.

Berdasarkan data yang dihimpun MSI, pada bulan Juli 2023 indeks pengeluaran belanja masyarakat bawah berada di angka 193,8, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 116,6, atau tumbuh 66,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY).

Pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan masyarakat kelompok menengah yang berada di angka 35.96% YoY dan kelompok atas yang sebesar 18% YoY.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menjelaskan, meskipun akselerasi belanja pada masyarakat bawah terlihat cukup kuat, tetapi secara ukuran kelompok menengah dan atas memiliki kontribusi yang lebih besar, dengan total 86% dari seluruh belanja yang tercatat di data MSI.

Baca Juga: Pemerintah Tebar Insentif Pajak Rp 374,5 Triliun

Yudo mengatakan, berdasarkan korelasi antara belanja masyarakat dengan tabungan, belanja untuk masyarakat kelompok bawah naik saat ramadan, idul fitri, dan liburan. Namun, tabungan mereka justru terlihat menurun, yang diimplikasikan pada menurunnya indeks Dana Pihak Ketika (DPK) yang mencapai level terendah sejak Januari 2022 di angka 83,0.

"Jadi kita melihat adanya indikasi bahwa karena spending itu sesuatu yang sulit untuk berubah dalam jangka pendek jadi untuk me-maintain konsumsi, masyarakat kelas bawah mulai menggunakan tabungannya," tutur Yudo dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, Selasa (22/8).

Yudo menyebut, hal tersebut berbeda pada masyarakat kelompok menengah dan atas dengan tabungan yang relatif lebih stabil. Terutama pada kelompok menengah, DPK tercatat sedikit menurun di level 98,8, namun masih relatif sama dengan level pada bulan Januari tahun lalu.

Baca Juga: Belanja Perpajakan 2024 Sebesar Rp 374,5 Triliun Dinilai Terlalu Besar

Yudo juga menegaskan, perhitungan untuk penggolongan belanja masyarakat bawah adalah masyarakat dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta.

Sebagai informasi, hingga 13 Agustus 2023, tren belanja masyarakat mencatatkan angka 164.4, atau tumbuh 64,4% terhadap pre-pandemi atau di kisaran Januari 2020 lalu.

Sementara secara bulanan, pada Juli 2023 tren belanja masyarakat mencatatkan angka 168.1, yang berarti belanja masyarakat di tahun ini tumbuh 31,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×