Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah pun menegaskan pemerintah harus fokus pada efektifitas anggaran penanganan dari dampak Covid-19 dengan prioritas kesehatan masyarakat dengan tetap memperhatikan dampak sosial dan ekonomi di tahun depan.
Ekonom Senior Fauzi Ichsan, mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia tentunya akan tergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19, sampai kepada pendistribusian ke masyarakat.
Menurutnya, postur anggaran kesehatan 2021 sudah efektif, dengan potensi anggaran kesehatan 2020 yang akan tersisa banyak maka akan dialokasikan di tahun depan. Dus ini juga memperkecil ruang defisit APBN 2021.
Baca Juga: Pandangan fraksi Golkar dan PDIP terkait APBN 2021
“Jadi wajar saja anggarannya lebih kecil, namun yang terpenting adalah kepastian vaksin dan pendistribusiannya di tahun depan. Sehingga bisa menimbulkan confidence terhadap outlook ekonomi di tahun depan,” kata Ichsan kepada Kontan.co.di, Selasa (29/9).
Ichsan meramal, jika vaksin bisa didistribusikan ke masyarakat pada semester I-2020, maka tak hayal ekonomi dalam negeri bisa tumbuh 5%. Namun, bila vaksin Covid-19 baru disuntikan ke masyarakat pada semester II-2021, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun depan di akan berada di bawah 4%.
“Penemuan dan distribusi vaksin akan terbukti efektif, sehingga bisa mengakhiri PSBB. Sehingga, aktivitas ekonomi bisa pulih seperti sebelum pandemi,” kata Ichsan.
Selanjutnya: Tenaga medis jadi prioritas, bagaimana vaksin corona bagi kalangan korporat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News