kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

LPS Yakin Indeks Manufaktur Akan Bangkit, Ini Sinyal Pemulihannya


Jumat, 16 Mei 2025 / 17:33 WIB
LPS Yakin Indeks Manufaktur Akan Bangkit, Ini Sinyal Pemulihannya
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan keyakinannya bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) akan kembali ke zona ekspansi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Di tengah kekhawatiran pelaku usaha terhadap turunnya indeks manufaktur Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan keyakinannya bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) akan kembali ke zona ekspansi. 

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa penurunan PMI Manufaktur ini bukanlah sinyal krisis, melainkan cerminan ketakutan sementara pelaku usaha.

Seperti yang diketahui, PMI Manufaktur Indonesia pada April 2025 mengalami penurunan menjadi 46,7, dan merupakan level terendah sejak Agustus 2021.

“PMI itu kadang bisa berlaku sebagai lagging indicator, indikator yang menunjukkan masa lalu. Ketakutan saja itu pengusahanya, sehingga ketika disurvei angkanya jatuh," ujar Purbaya dalam acara Investment Forum 2025, Jumat (16/5).

Purbaya mencontohkan kondisi serupa yang pernah terjadi pada Juli 2021, ketika PMI jatuh ke level terendah sepanjang sejarah, yakni 42, akibat penerapan PPKM ketat. 

Baca Juga: Indeks Manufaktur Indonesia Merosot, Bos LPS Minta Pengusaha Tidak Panik

Saat itu, banyak pihak memprediksi ekonomi akan runtuh. Namun, berkat kebijakan likuiditas yang tepat sasaran, pemulihan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Keyakinan itu terbukti. Beberapa bulan setelahnya, PMI kembali menanjak dan kembali ke atas level 50, menandai ekspansi sektor manufaktur.

Menurut Purbaya, selama pertumbuhan kredit perbankan terus menunjukkan tren positif, para pelaku industri akan kembali meningkatkan produksi dan permintaan barang. Hal ini pada akhirnya akan mendorong PMI ke arah positif.

"Jadi, selama kita bisa lihat pertumbuhan kredit yang positif, PMI akan balik lagi ke arah positif. Artinya mereka akan melihat di mana akan tumbuh, produksi mereka juga akan naik, mereka akan beli banyak lagi barang," ungkapnya.

Baca Juga: Penjualan Wholesale Mobil dan Indeks Menabung Naik, LPS: Ekonomi Bergerak Lagi

Selanjutnya: Bank Mandiri Taspen dan IFG Life Jalin Kerja Sama Bancassurance

Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 16-23 Mei 2025, Pocky-Sunlight 600ml Harga Ekonomis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×