Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, meminta publik dan pelaku usaha tidak panik menyikapi penurunan Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia yang kembali berada di bawah level 50.
Seperti yang diketahui, PMI Manufaktur Indonesia pada April 2025 mengalami penurunan menjadi 46,7, dan merupakan level terendah sejak Agustus 2021.
"Wah itu artinya pengusaha cemas Indonesia akan resesi. Sudah mulai keluar (kata-kata) gitu kan. Saya bilang, tidak usah takut," kata Purbaya dalam acara Investment Forum 2025, Jumat (16/5).
Baca Juga: Data Ekonomi Awal Tahun Memburuk, Bos LPS: Mesin Ekonomi Belum Berjalan Optimal
Kendati begitu, Purbaya menegaskan bahwa indikator tersebut belum tentu mencerminkan kondisi ekonomi terkini.
"PMI itu kadang-kadang bisa berlaku sebagai lagging indikator. Indikator yang menunjukkan masa lalu. Takutan saja itu pengusahanya, sehingga ketika disurvei angkanya jatuh," imbuhnya.
Ia mencontohkan kondisi serupa yang terjadi pada Juli 2021, ketika PMI sempat anjlok ke angka 42. terendah sepanjang sejarah. Kala itu, para menteri melaporkan kepada presiden bahwa ekonomi Indonesia dalam kondisi genting.
"Tapi saya bilang, Pak, untuk saya pertempuran sudah selesai. Ekonomi tinggal tunggu balik karena senjata kita sudah masuk ke sistem perekonomian. Likuiditas yang besar sudah masuk ke sistem," jelasnya.
Baca Juga: Bos LPS: Tanpa IMF, Indonesia bisa Tumbuh Lebih Baik
Menurut Purbaya, saat itu pasar kredit mulai menunjukkan pemulihan, yang menjadi sinyal bahwa sektor riil akan segera bangkit.
Ia menegaskan, selama kredit perbankan tumbuh positif, maka PMI akan kembali menguat.
"Jadi, selama kita bisa lihat pertumbuhan kredit yang positif, PMI akan balik lagi ke arah positif. Artinya mereka akan melihat di mana akan tumbuh, produksi mereka juga akan naik, mereka akan beli banyak lagi barang," terang Purbaya.
Selanjutnya: RI Lobi Australia Tambah Impor Lithium untuk Produksi Baterai, Ekonom Wanti-Wanti Ini
Menarik Dibaca: Ketegangan AS-China Mereda, Harga Emas Dunia Terpangkas 3% Minggu Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News