kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Indeks Manufaktur Indonesia Merosot, Menko Ekonomi Sebut Efek Perang Dagang


Jumat, 02 Mei 2025 / 15:22 WIB
Indeks Manufaktur Indonesia Merosot, Menko Ekonomi Sebut Efek Perang Dagang
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, jatuhnya PMI Manufaktur Indonesia disebabkan adanya perang dagang yang memanas.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks manufaktur Indonesia kembali anjlok pada bulan April 2025. Dalam laporan S&P Global, Headline Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia turun ke bawah 50,0 pada bulan April 2025, yakni menjadi 46,7 dari sebelumnya di level 52,4 pada bulan Maret lalu.

Ini menunjukkan penurunan kesehatan sektor manufaktur Indonesia dalam lima bulan terakhir, dan sekaligus merupakan penurunan tajam yang paling signifikan pada kondisi bisnis sejak Agustus 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, jatuhnya PMI Manufaktur Indonesia disebabkan adanya perang dagang yang memanas.

Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan tarif resiprokal kepada lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif 32%.

“PMI turun karena trade war (perang dagang). Jadi dunia kan perdagangan shrinking, pertumbuhan Amerika juga negatif. Jadi ini namanya optimisme yang terganggu oleh trade war,” tutur Airlangga kepada awak media, Jumat (2/5).

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Anjlok per April 2025, Kontraksi Terdalam 4 Tahun Terakhir

Airlangga menyebut, outlook PMI manufaktur ke depan tetap positif, lantaran negara kawasan regional itu relatif aman, serta pemerintah sedang mendorong finalisasi perundingan Indonesia dan Uni Eropa telah menuntaskan perundingan Indonesia- European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Airlangga berharap, dengan proses finalisasi IEU CEPA, Indonesia bisa mendapatkan pangsa ekspor baru. Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah melakukan negosiasi sekitar 7 tahun dengan IU CEPA dengan melakukan perundingan sebanyak 18 kali.

“Dan menurunkan tarif barrier, karena kalau kita turun yang lain juga resiprokal menurunkan, maka produk kita akan lebih kompetitif ke depan,” jelasnya.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan industri di Tanah Air hanya akan mencapai 3,8% pada 2025, turun dari 5,2% pada 2025.

Menurut Airlangga, salah satu penyebab menurunnya proyeksi tersebut karena adanya perang dagang, utamanya oleh AS dan China. Nah, Ketegangan ini bukan hanya berdampak pada kedua negara tersebut, tetapi juga dirasakan oleh negara-negara lain yang menjadi bagian dari rantai pasok global termasuk Indonesia.

Baca Juga: Industri Wait and See Efek Perang Tarif, Indeks Kepercayaan Industri April 2025 Turun

Sebagai bagian dari rantai pasok global, Airlangga menyebut Indonesia harus bersikap adaptif dan responsif terhadap dinamika yang terjadi.

Langkah tersebut akan difokuskan pada upaya menekan biaya manufaktur agar daya saing industri dalam negeri tetap terjaga. Salah satu strategi utama yang ditempuh adalah deregulasi.

Ia menjelaskan, saat ini deregulasi saat ini tengah diproses secara intensif melalui satuan tugas (satgas) khusus yang bertugas menyederhanakan dan menghapus regulasi-regulasi yang dianggap menghambat efisiensi.

Dalam waktu dekat, pemerintah berencana meluncurkan paket kebijakan deregulasi secara menyeluruh untuk mendukung kelancaran sektor industri dan investasi.

“Satgas sedang berproses dan dalam waktu singkat mungkin kita akan menunjukan paket,” imbuh Airlangga.

Selanjutnya: Link Live Streaming Barito Putera vs Dewa United di BRI Liga 1 Pukul 15.30 WIB

Menarik Dibaca: Ingin Dapat Dividen Rp 1.484? Kesempatan Beli Saham UNTR hingga 6 Mei 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×