kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Indeks Manufaktur RI Turun Pada Maret 2025, Kemenkeu: Masih Dalam Tren Positif


Rabu, 09 April 2025 / 15:12 WIB
Indeks Manufaktur RI Turun Pada Maret 2025, Kemenkeu: Masih Dalam Tren Positif
ILUSTRASI. Meski turun, indeks manufaktur atau Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2025 masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Meski turun, indeks manufaktur atau Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2025 masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin. Angka ini turun dibandingkan dengan PMI bulan sebelumnya atau bulan Februari yang sebesar 53,6.

Meski demikian, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu menilai, aktivitas manufaktur Indonesia terus berada pada tren positif. Aktivitas manufaktur yang ekspansif didorong pertumbuhan produksi yang berlanjut dalam beberapa bulan terakhir, baik akibat peningkatan permintaan domestik selama bulan Ramadan dan Idulfitri maupun permintaan ekspor.

“Selain itu, optimisme terhadap prospek ekonomi ke depan juga menjadi pendorong,” ujar Febrio dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4).

Ia mencatat, indeks manufaktir beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok sebesar 51,2, India 58,1, dan Amerika Serikat 50,2 juga mencatat ekspansi manufaktur.

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Maret 2025 Merosot ke 52,4 Poin

Kondisi ini, lanjutnya, memperkuat posisi Indonesia yang tetap stabil dan kompetitif di kawasan, di samping memperkuat permintaan ekspor dari negara-negara mitra utama tersebut. Kinerja ini memberikan sinyal positif bagi prospek sektor manufaktur nasional ke depan dalam menghadapi dinamika perdagangan global yang diwarnai perang tarif.

Dari sisi konsumen, ketahanan ekonomi tercermin dari indikator konsumsi yang masih berada pada level optimis. Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) pada Februari 2025 tercatat sebesar 126,4, menunjukkan peningkatan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi baik saat ini maupun prospeknya ke depan.

Selain itu, Indeks Penjualan Ritel (IPR) juga mencatat pertumbuhan sebesar 0,5% (yoy), terutama didorong oleh lonjakan penjualan suku cadang dan aksesori otomotif, menjadi sinyal bagi daya beli masyarakat yang tetap terjaga.

Lebih lanjut, Febrio mengungkapkan, perkembangan ini memperkuat harapan bahwa konsumsi domestik masih dapat menjadi kontributor bagi pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2025.

“Pemerintah terus berkomitmen menjaga stabilitas harga dan mempertahankan kepercayaan konsumen melalui berbagai langkah kebijakan yang kredibel, agar konsumsi masyarakat terus konsisten menopang ekonomi,” imbuhnya.

Baca Juga: PMI Manufaktur Naik Sementara Ekonomi Masih Tertekan

Selanjutnya: Promo Alfamart Personal Care Fair 1-15 April 2025, Sunscreen-Sampo Diskon s/d 40%

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Personal Care Fair 1-15 April 2025, Sunscreen-Sampo Diskon s/d 40%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×